Pendiri Ponpes Al Zaytun Bongkar Prilaku Panji Gumilang, Awalnya Jual Beras

RADARMUKOMUKO.COM - Agaknya, Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang harus bersiap menghadapi konsekwensi dari perbagai sikap dan pernyataannya yang kontroversial.

Mulai dari mantan santri Ponpes Mahad Al Zaytun hingga pendiri mulai buka-bukaan terkait dengan kelakukan Panji Gumilang, sejak awal merebut kursi pimpinan dari salah satu Ponpes terbesar di Indonesia bahkan di Asia ini.

BACA JUGA:Kerap Menuai Banyak Kontroversi yang Menyimpang, MUI Bakal Buat Fatwa Khusus Tentang Ponpes Al-Zaytun

Salah satu pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun, Imam Supriyanto atau Mbah Imam menegaskan kelakuan Panji Gumilang saat ini memang sudah kelewatan. 

Dilansir dari kanal YouTube tvOneNews, rupanya Panji Gumilang bukan pendiri asli dari Ponpes Al Zaytun. Sebagai pendidi Imam Supriyanto menilai perilaku Panji sekarang dengan dulu sudah jauh berbeda, dulu masih terbilang waras atau lurus-lurus saja.

Imam Supriyanto pun menceritakan pembangunan Ponpes Al Zaytun sebelum akhirnya dipimpin oleh Panji Gumilang.

Awalnya Imam, memiliki keinginan untuk mendirikan pondok pesantren.

BACA JUGA:Disebut Istana Bekingan Ponpes Al-Zaytun, Presiden Joko Widodo Perintahkan 2 Menteri untuk Mendalaminya

Ia pun berkerja sama dengan rekannya yang bernama Haji Sarwani untuk mendirikan Ponpes Al Zaytun.

Seiring berjalannya waktu, Imam bertemu dengan Panji Gumilang.

Dijelaskannya, dulu Panji Gumilang berprofesi sebagai pedagang beras. Setelah mengenal sosok Panji Gumilang, Imam tertarik mengajak kerja sama untuk mendirikan pesantren Al Zaytun.

Dan permintaan itu pun disetujui oleh Panji Gumilang hingga keduanya bekerja sama.

"Dulu teman usaha dagang beras, beliau juga dagang beras dibawa ke Jakarta, saya kan di Subang dulu beli beras. Dari interaksi itu bicara-bicara, lah saya pikir ini sosok bisa untuk diajak untuk mengembangkan pesantren kita ini," terang Imam Supriyanto.

BACA JUGA:Majelis Ulama Indonesia Temukan Fakta Ini di Ponpes Al-Zaytun 11 Tahun yang Lalu, Kini Tak Terbantahkan

Sumber: