Kerap Menuai Banyak Kontroversi yang Menyimpang, MUI Bakal Buat Fatwa Khusus Tentang Ponpes Al-Zaytun

Kerap Menuai Banyak Kontroversi yang Menyimpang, MUI Bakal Buat Fatwa Khusus Tentang Ponpes Al-Zaytun

MUI Sempat Temukan 5 Dugaan Penyimpangan Diterapkan Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun--

RADARMUKOMUKO.COM – Pondok Pesantren Al-Zaytun yang di didirikan oleh Panji Gumilang telah membuat seluruh masyarakat Indonesia resah.

Menanggapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan Segera meluncurkan fatwa terkait polemik penistaan agama yang terjadi di Ma’had Al-Zaytun.

“Insyaallah dalam satu dua hari ada fatwa. Kemaren (Selasa,27/6) laporan kami baru final, setelah itu tahapan selanjutnya adalah fatwa,” Kaga Muhammadi Cholil Nafis, Ketua MUI Dakwah dan Ukhuwah.

BACA JUGA:Disebut Istana Bekingan Ponpes Al-Zaytun, Presiden Joko Widodo Perintahkan 2 Menteri untuk Mendalaminya

Ia mengatakan bahwa fatwa yang akan diluncurkan ini beradasarkan pada beberapa kasus yang terjadi.

Diantaranya seperti rekaman Panji Gumilang yang mengatakan Allah SWT tidak berbahasa Arab, dan tidak mengerti bahasa Indramayu yang dianggap menistakan Tuhan dengan perumpamaan seperti manusia.

Tak hanya itu, Cholil juga menambahkan, kesesatan juga terjadi dalam penafsiran Alqur’an, dengan tidak menggunakan kaidah dasar dalam tasfir tersebut.

BACA JUGA:Disebut Pak Kumis Bekingan Ponpes Al-Zaytun, Moeldoko Murka Tangkap Panji Gumilang

“Kita tidak permasalahkan sangat berjarak, karena mungkin itu masalah khilafiah. Tapi penafsiran Panji terkait surat Al-Mujadilah ayat 11 itu menjadi masalah,” kata Choilil.

Melihat permasalahan tersebut, Cholil menegaskan pihaknya hanya akan mengeluarkan fatwa setelah melalui penelitian yang komprehensif dan tidak tergesa-gesa.

Ia menyebut pihaknya belum pernah mengeluarkan fatwa apapun selain fatwa haram terkait perempuan yang menjadi khotib bagi laki-laki pada salat Jumat.

BACA JUGA:Begini Sikap Pemerintah Untuk Menangani Permasalahan Ponpes Al Zaytun

“Padahal kami sudah ajak untuk bertemu, tapi beliau menolak. Kami sudah surati juga untuk Tabayun, tapi tidak ditanggapi,” jelasnya.

Cholil berpendapat, dalam menangani kasus inj, seluruh pihak yang terkait hendaknya memisahkan antara Panji Gumliang yang membuat gaduh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: