Ngga Perlu Sekolah yang Mahal, Ini Dia Cara Agar Anak Pintar Menurut Ahli Stanford

Ngga Perlu Sekolah yang Mahal, Ini Dia Cara Agar Anak Pintar Menurut Ahli Stanford

Ngga Perlu Sekolah yang Mahal, Ini Dia Cara Agar Anak Pintar Menurut Ahli Stanford-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RMONLINE.ID - Membesarkan anak yang pintar tidak selalu memerlukan biaya besar untuk sekolah mahal. Menurut ahli dari Stanford University, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk mengoptimalkan potensi anak tanpa harus mengeluarkan banyak uang.

1. Pola Pikir yang Berkembang (Growth Mindset)

Mary C. Murphy dari Stanford University menekankan pentingnya pola pikir berkembang atau "growth mindset". Pola pikir ini adalah keyakinan bahwa kemampuan untuk belajar dan berkembang tidak terbatas. 

Dengan kata lain, anak-anak yang memiliki growth mindset akan melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri, bukan sebagai akhir dari segalanya. 

BACA JUGA:Mengapa Petani Kopi Memilih Dataran Tinggi? Berikut Alasan ilmiahnya

BACA JUGA:Tanah Terlihat Tandus dan Tidak Bisa Ditanami Jangan Panik, Berikut Cara Mengelola Tanah Agar Subur Kembali

Ini sangat kontras dengan pola pikir tetap atau "fixed mindset", di mana individu percaya bahwa bakat dan kemampuan adalah hal yang permanen dan tidak bisa diubah.

2. Berbagi Kisah Ketekunan

Salah satu cara untuk menanamkan growth mindset adalah dengan berbagi kisah tentang ketekunan dan perjuangan. Anak-anak sering kali merasa bahwa kegagalan adalah akhir dari segalanya. 

Namun, dengan menceritakan kisah perjuangan orang tua atau tokoh sukses lainnya, anak-anak bisa belajar bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. 

Ini dapat menginspirasi mereka untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi rintangan.

3. Mengajarkan Kesalahan sebagai Peluang

Mengajarkan anak-anak untuk melihat kesalahan sebagai peluang belajar adalah langkah penting lainnya. 

Daripada membuat anak-anak merasa takut melakukan kesalahan, orang tua harus mendorong mereka untuk berbicara tentang kesalahan yang mereka buat dan apa yang bisa dipelajari dari kesalahan tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: