Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja Itu Realistis atau Egois?

Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja Itu Realistis atau Egois?

Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja Itu Realistis atau Egois?-Ilustrasi -Berbagai Sumber

RMONLINE.ID - Kesehatan mental seringkali menjadi topik yang diabaikan di tempat kerja. Banyak yang masih berpikir bahwa Kesehatan mental hanya urusan pribadi dan tidak pantas dibicarakan di kantor. 

Tapi, seiring dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya kesejahteraan mental, pertanyaannya kini adalah apakah menjaga kesehatan mental di tempat kerja itu realistis atau egois? 

Sejatinya, menjaga kesehatan mental di tempat kerja itu sangat realistis. Kenapa? Karena kesehatan mental dan produktivitas kerja sebenarnya saling berkaitan erat. 

Saat mental kita sehat, kita cenderung lebih fokus, kreatif, dan termotivasi. Sebaliknya, stres dan kecemasan bisa mengurangi kinerja kita secara drastis.

Banyak perusahaan mulai menyadari hal ini dan mengimplementasikan berbagai program untuk mendukung kesehatan mental karyawan. 

BACA JUGA:Nikmati Es Gempol yang Bikin Segar di Tengah Musim Kemarau

BACA JUGA:Pernah Nikmati Buah Granola? Begini Cara Membuat Salad Buah Granola yang Cocok untuk Musim Panas

Misalnya, ada program konseling, ruang istirahat yang nyaman, hingga kebijakan work-from-home yang fleksibel. 

Ini semua menunjukkan bahwa menjaga kesehatan mental bukan hanya mungkin, tetapi juga penting bagi produktivitas dan keberhasilan perusahaan.

Ada anggapan bahwa memperhatikan kesehatan mental sendiri itu egois, apalagi jika kita harus meminta cuti atau waktu istirahat tambahan. Tapi, anggapan ini sebenarnya keliru. 

Mengutamakan kesehatan mental bukan berarti kita mengabaikan tanggung jawab pekerjaan. Sebaliknya, dengan menjaga kesehatan mental, kita justru bisa menjadi karyawan yang lebih baik dan lebih produktif.

Bayangkan kalau kita terus memaksakan diri bekerja meskipun sudah merasa sangat tertekan. Hasilnya bisa burnout, yang malah membuat kita tidak bisa bekerja sama sekali. 

Jadi, mengatur waktu untuk self-care dan menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat adalah tindakan yang bijaksana, bukan egois.

BACA JUGA:Anti Sakit, Begini Cara Menjaga Kesehatan Tubuh pada Saat Berpuasa Dzulhijah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: