Pendekar Wanita Berdarah Tionghoa Kala Lawan Belanda, Hidup Terlonta-Lonta di Ibukota Demi Sesuap Nasi

Pendekar Wanita Berdarah Tionghoa Kala Lawan Belanda, Hidup Terlonta-Lonta di Ibukota Demi Sesuap Nasi

The Sin Nio atau dikenal dengan Princes Mulan Indonesia--

 

RADARMUKOMUKO.COM - Ia dijuluki pendekar wanita Indonesia berdarah Tionghoa dari Wonosobo Jawa Barat, bernama The Sin Nio yang kerap disebut Princess Mulan Indonesia.

Sama dengan pejuang Indonesia lainnya, sebagai wanita yang bertekad mengusir penjajah, ia maju dengan berani di medan perang melawan Belanda.

Hanya saja perjuangannya kurang tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa seperti pahlawan nasional lainnya. 

Dikisahkan, ia rela merubah dengan identitasnya menyamar sebagai laki-laki dengan nama Mochamad Moeksin untuk bisa bertempur di medan perang menghadapi Belanda. 

Dalam pertempuran, The Sin Nio menggunakan seragam lelaki dan melilit bagian dadanya agar rata, sehingga tidak lagi terlihat jika dirinya seorang wanita. 

BACA JUGA:Suku-Suku Asli Aceh Yang Melahirkan Pahlawan Nasional, Belanda Butuh 300 Tahun Untuk Menguasai

BACA JUGA:Kesaktian Presiden Soeharto, Punya 2000 Pusaka, 200 Paranormal dan Bisa Menghilang Dibalik Daun Ilalang

Dalam perang hadapi Belanda, The Sin Nio tergabung dalam Kompi 1 Batalyon 4 Resimen 18 dibawah komando Sukarno.

Awalnya hanya bersenjata golok dan bambu runcing menghadapi penjajah, selanjutnya ia juga menggunakan senapan yang berhasil direbut dari pasukan Belanda yang dikalahkannya.

Selain di medan tempur, ia juga sempat dipercaya kebagian perawat atau palang merah, karena ada kekosongan juru rawat. Saat itu banyak pejuang bangsa yang terluka dan butuh perawatan medis. 

Sebagai pejuang, The Sin Nio berhasil melaksanakan semua tugas yang dipercayakan kepadanya dengan baik.

Setelah merdeka, Princess Mulan Indonesia ini memutuskan menikah dan akhirnya memiiliki 6 anak dari 2 orang suami yang sayangnya keduanya berakhir dengan perceraian. 

The Sin Nio selanjutnya harus berjuang untuk bertahan hidup sebagai janda dengan 6 anak. Ia berangkat merantau untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari Wonosobo ke Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: