Menteri Pendidikan Nadiem Ungkap 3 Persoalan Rekrutmen Guri Honorer
Tenaga Honorer-Istimewa-berbagai sumber
RADARMUKOMUKO.COM - Nadiem Makarin selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) menyatakan permasalahan yang terus di hadapi terkait guru honorer.
Salah satu penyebabnya adalah karena tenaga pendidik tidak di ketahui secara pasti berapa banyak yang di butuhkan secara nyata.
Nadiem mengungkapkan jika dalam sebuah sekolah memang ada banyaknya kebutuhan guru secara real time, namun rekrutmen guru hanya di lakukan secara gelondongan per tahunya.
Guru adalah pekerjaan yang tidak menetap, ia bisa saja kapanpun di pindahkan, berhenti atau pensiun. Hal ini mengakibatkan sering terjadinya kekosongan guru yang akibatnya harus di isi oleh guru-guru honorer.
Selain itu, Nadiem juga mengungkapkan perlunya mekanisme yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul ketika adanya kebutuhan guru secara tiba-tiba dan harus merekrut guru honorer.
BACA JUGA:Aturan Baru Usia Anak Masuk TK, SD, SMP dan SMA 2023, Dampaknya Jika Terlalu Muda
Permasalahan selanjutnya terkait proses rekrutmen guru ASN yang dilakukan secara terpusat, hal ini akan menjadikan jumlah dan kompetensi tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Nadiem lebih lanjut mengungkapkan bahwa dengan adanya data di setiap sekolah maka akan mempermudah proses rekrutmen.
“Seharusnya yang mengerti kebutuhan rekrutmen itu kembali lagi kepada sekolah. Mereka yang membutuhkan dan tentunya pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa mengawasi berdasarkan jumlah murid dan jumlah kapasitas sebenarnya berapa jumlah guru yang dibutuhkan di masing-masing sekolah,” ujar Nadiem.
BACA JUGA:Perbedaan Pendidikan Akademik dengan Pendidikan Vokasi yang Harus Diketahui Terutama Siswa SMA
Kemudian persoalan selanjutnya adalah adanya kebutuhan ASN dengan perjanjian kerja PPPK dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak Pemda yang tidak mengajukan formasi guru PPPK sesuai dengan kebutuhan hal ini berdasarkan data pemerintah pusat yang dikarenakan dengan alasan yang beragam.
Ketiga permasalahan itulah yang menjadi persoalan yang sampai saat ini masih perlu di perhatikan agar diperoleh solusi yang terbaik.
Dari permasalahan tersebut Nadiem yang kini menjadi Menteri Pendidikan berharap rencana solusi ini menjadi solusi terakhir dan permanen. Dimana pertama dengan konsep markeplace atau taletn pool untuk guru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: