Kuningan Telur Banyak Manfaat, Namun Jika Menderita 3 Penyakit Ini Sebaiknya Hindari
Kuningan Telur Banyak Manfaat, Namun Jika Menderita 3 Penyakit Ini Sebaiknya Hindari-Ilustrasi-rmonline.id
RMONLINE.ID - Isi dari telur ayam terbagi dalam dua mancam, yaitu bagian telur putih dan bagian telur kuning.
Walah dalam satu wadah, telur putih dan telur kuning memiliki perbedaan mencolok, mulai dari warna telur, sifatnya dan disegi rasa juga memiliki perbedaan.
Kuning telur memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, tapi juga memiliki bahaya bagi tubuh jika dikusumsi berlebihan.
Dilansir dari halodoc.com, mengonsumsi kuning telur setiap hari sebenarnya tidak masalah. Selama memerhatikan asupan makanan lainnya.
BACA JUGA:Aktivis jadi Korban Bandit Pecah Kaca, Uang Jutaan Melayang, Kejadian di Mukomuko
Jika kamu termasuk yang sehat, asupan kolesterol harian yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 300 miligram per hari.
Jika memiliki kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau diabetes. Mengonsumsi kuning telur harus lebih berhati-hati, karena asupan kolesterol harian yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 200 miligram per hari.
Jadi, bagi pengidap kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan diabetes, sebaiknya batasi konsumsi kuning telur paling banyak tiga dalam seminggu.
Kuningan telur memiliki kandungan vitamin D yang sangat tinggi di dalam kuning telur bisa mendukung kesehatan dan kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, vitamin ini juga akan membantu proses penyerapan kalsium.
BACA JUGA:Mukomuko Peduli Bencana Sumbar, Salurkan Bantuan Dana Puluhan Juta
Kemudian tinggi kandungan asam lemak omega 3, banyak orang yang menyebut kuning telur tinggi kandungan lemak.
Hal ini memang benar, namun sebagian dari kandungan lemak ini adalah asam lemak omega 3 yang baik bagi kesehatan.
Kandungan ini bisa mendukung kesehatan otak dan fungsi memori, menurunkan risiko terkena penyakit jantung, kanker, radang sendi, dan peradangan.
Selanjutnya kuningan telur tinggi kandungan kolin, ini bisa membantu ibu hamil mendapatkan kandungan yang sehat dan menurunkan risiko janin yang mengalami cacat saraf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: