Baru Tahu Bahaya Tidur Setelah Sahur, Berat Badan Naik Dada Panas Seperti Terbakar, Berikut Penyebabnya

RADARMUKOMUKO.COM - Memahami praktik tidur setelah sahur memerlukan penelaahan lebih dalam mengenai dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental selama bulan Ramadhan. 

Tidur pasca-sahur, bagi sebagian orang, dianggap sebagai cara untuk mengumpulkan energi sebelum memulai hari tanpa asupan makanan. Namun, apakah praktik ini benar-benar efektif?

Dari perspektif kesehatan, tidur  setelah makan sahur dapat mengganggu proses pencernaan. 

Posisi berbaring setelah makan dapat menyebabkan isi lambung naik kembali ke kerongkongan, yang dikenal dengan istilah refluks gastroesofageal. 

Kondisi ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan seperti sensasi terbakar di dada, tetapi juga dapat mempengaruhi kualitas tidur dan kesehatan jangka panjang.

BACA JUGA:Sukses Hidupkan Berbagai Unit Usaha, Desa Sukomulyo Jadi Pemenang Desa BRILian

BACA JUGA:Langkah 5 Pejabat Plt Ini Diprediksi Mulus Menuju Kursi Eselon Dua Mukomuko

Metabolisme tubuh juga menjadi pertimbangan penting. Tidur setelah makan dapat menurunkan laju metabolisme, yang berpotensi mengurangi efisiensi tubuh dalam mengolah energi. 

Ini bisa berakibat pada penurunan energi dan semangat selama berpuasa, serta berpotensi menambah berat badan jika dilakukan secara rutin.

Dari sudut pandang psikologis, tidur setelah sahur bisa mempengaruhi mood dan kesiapan mental untuk menjalani hari. 

Bangun lebih awal dan melakukan aktivitas ringan atau ibadah setelah sahur dapat memberikan dorongan positif bagi psikologis, membantu kita lebih fokus dan tenang dalam menjalankan ibadah dan aktivitas sehari-hari.

BACA JUGA:Jennie BLACKPINK Bagikan Tips Rutinitas Skincare, Kulit Auto Jadi Glowing

BACA JUGA:Margot Robbie Hingga Zendaya, Inilah Artis Dengan Busana Terbaik di Academy Awards 2024

Secara spiritual, waktu setelah sahur hingga sholat subuh adalah waktu yang sangat berharga untuk beribadah dan merenung. 

Sumber: