Ini Makna Hari Raya Idul Fitri Bagi Seorang Muslim dan Sejarah Singkatnya

RMONLINE.ID - Pada Senin 31 maret 2025 umat muslim Indonesia akan merayakan hari raya idul fitri 1446 hijriah, setelah satu bulan penuh berpuasa.

Momen ini paling ditunggu umat Islam, jarena menandai berakhirnya puasa selama satu bulan di bulan suci Ramadan dan menjadi momentum untuk kembali kepada fitrah, yakni kesucian hati dan kebersihan jiwa. 

Dilansir dari .baznasjabar.org selain sebagai ajang kemenangan setelah sebulan berpuasa, Idul Fitri juga memiliki makna yang lebih dalam dalam perspektif islam.

Kembali ke Fitrah

Idul Fitri berasal dari dua kata, yaitu ‘id’ dan ‘al-fitri’. Id secara bahasa berasal dari kata ada - ya’uudu, yang artinya kembali. Sedangkan, kata al-fitri memiliki dua makna, yaitu suci dan berbuka. Suci artinya bersih dari segala dosa, kesalahan, dan keburukan. 

BACA JUGA:Walau Lebaran, Kapolres Minta Pengenara Tetap Ikut Rambu-Rambu Demi Keselamatan

BACA JUGA:H-2 Idul Fitri 2025, Harga Daging dan Cabai Naik Rp5 Ribu per Kilogram

Hari Kemenangan

Idul Fitri menjadi hari kemenanga karena Muslim telah menyelesaikan salah satu ibadah yang berat, yakni puasa Ramadan. Ini adalah kemenangan spiritual atas hawa nafsu dan godaan duniawi. Allah swt dalam firmannya di QS Al-Baqarah ayat 183 menyampaikan bahwa tujuan melaksanakan puasa adalah untuk mendapatkan gelar bertakwa. 

 

Idul Fitri bukan sekadar perayaan, melainkan momen spiritual yang penuh makna. Ini adalah waktu untuk kembali kepada fitrah, memperkuat silaturahmi, dan menyempurnakan ibadah dengan membayar zakat fitrah.

Sejarah hari raya Idul Fitri tidak bisa lepas dari dua peristiwa, yaitu peristiwa perang badar dan hari raya masyarakat jahiliyah. 

Pertama, awal mula dilaksanakannya hari raya Idul Fitri pada tahun ke-2 Hijriah. Saat itu bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam perang badar. 

BACA JUGA:Gas Elpiji 3 Kg Tidak Langka, Tapi Bisa Menghilang Seketika

Sumber: