Suku-Suku Asli Aceh Yang Melahirkan Pahlawan Nasional, Belanda Butuh 300 Tahun Untuk Menguasai

Suku-Suku Asli Aceh Yang Melahirkan Pahlawan Nasional, Belanda Butuh 300 Tahun Untuk Menguasai

Suku-Suku Asli Aceh Yang Melahirkan Pahlawan Nasional, Belanda Butuh 300 Tahun Untuk Menguasai--

Dari segi kebudayaan, masyarakat suku Melayu Tamiang memiliki banyak persamaan dengan dengan masyarakat Melayu di pesisir timur Sumatra lainnya. Bahasa yang dituturkan oleh suku Melayu Tamiang yakni Bahasa Tamiang, yang merupakan bagian dari dialek Bahasa Melayu.

Suku Alas

Suku Alas merupakan salah satu suku yang bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh (yang juga lazim disebut Tanah Alas). Kata "alas" dalam bahasa Alas berarti "tikar". Hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah itu yang membentang datar seperti tikar di sela-sela Bukit Barisan. Daerah Tanah Alas dilalui banyak sungai, salah satu di antaranya adalah Lawe Alas (Sungai Alas).

Sebagian besar suku Alas tinggal di pedesaan dan hidup dari pertanian dan peternakan. Tanah Alas merupakan lumbung padi untuk daerah Aceh. Tapi selain itu mereka juga berkebun karet, kopi,dan kemiri, serta mencari berbagai hasil hutan, seperti kayu, rotan, damar dan kemenyan. Sedangkan binatang yang mereka ternakkan adalah kuda, kambing, kerbau, dan sapi.

BACA JUGA:10 Senjata Andalan Pahlawan Indonesia Melawan Penjajah, Bahkan Beberapa Diantaranya Dikenal Sakti

BACA JUGA:Pocut Meurah Intan, Singa Betina dari Aceh, Hadapi 18 Belanda Seorang Diri Ketimbang Nyerah

Kampung atau desa orang Alas disebut kute. Suatu kute biasanya didiami oleh satu atau beberapa klan, yang disebut merge. Anggota satu merge berasal dari satu nenek moyang yang sama. Pola hidup kekeluargaan mereka adalah kebersamaan dan persatuan. Mereka menarik garis keturunan patrilineal, artinya garis keturunan laki-laki. Mereka juga menganut adat eksogami merge, artinya jodoh harus dicari di merge lain. Suku Alas 100% adalah penganut agama Islam.

Suku Kluet

Suku Kluet atau Keluwat adalah sebuah suku yang mendiami beberapa kecamatan di kabupaten Aceh Selatan, yaitu kecamatan Kluet Utara, Kluet Selatan, Kluet Tengah, dan Kluet Timur.

Daerah Kluet ini dipisahkan oleh sungai Lawé Kluet yang berhulu di Gunung Leuser dan bermuara di Lautan Hindia. Wilayah kediaman orang Kluet ini terletak 30 km dari kota Tapak Tuan atau 500 km dari Banda Aceh.

Sebagaimana etnis-etnis disekitarnya, Etnis Kluet/Keluwat juga mempunyai marga yang masih umum dipakai oleh sebagian kalangan masyarakatnya. Masyarakat Kluet/Keluwat memiliki 5 buah marga yaitu, Pelis, Selian, Bencawan, Pinem dan Caniago.

Marga yang terakhir (Caniago) adalah marga keturunan orang Minangkabau yang telah berasimilasi dengan Kluet sejak berabad-abad yang lalu. Empat marga di atas juga ditemukan dalam suku Alas, Karo, dan Pakpak.

Agama yang dianut oleh suku ini adalah agama Islam.

Suku Julu

Pendatang dari Pakpak Barat yang telah berimigrasi ke Subulussalam Singkil, begitu juga untuk penyebutan para pedagang yang berasal dari Pakpak atau dari Dairi Sidikalang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: