Pocut Meurah Intan, Singa Betina dari Aceh, Hadapi 18 Belanda Seorang Diri Ketimbang Nyerah
Pocut Meurah Intan, Singa Betina dari Aceh, Hadapi 18 Belanda Seorang Diri Ketimbang Nyerah--
RADARMUKOMUKO.COM - Nama Pocut Meurah Intan tidak setenar para pahlawan wanita asal Aceh lainnya, namun upaya dan perjuangannya menghadapi penjajah tidak bisa dianggap remeh. Ia lahir tahun 1833 di Tuha Biheue sebuah kawasan di Desa Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh.
Dalam buku Prominent Women in The Glimpse of History, dijelaskan Pocut Merah Intan adalah keturunan bangsawan dari Kesultanan Aceh. Ia dikenal juga dengan nama Pocut Di Biheue yang berarti Pocut dari Biheue.
Sebelumnya 2022 lalu, Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT sudah menyampaikan usulan agar salah satu tokoh pejuang perempuan Aceh, Pocut Meurah Intan menjadi Pahlawan Nasional.
Selain itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga pada 2021 pernah datang ke makamnya dan berjanji mengusulkan Pocut Meurah Intan menjadi pahlawan nasional.
BACA JUGA:10 Senjata Andalan Pahlawan Indonesia Melawan Penjajah, Bahkan Beberapa Diantaranya Dikenal Sakti
BACA JUGA:6 Istri Pahlawan Nasional Yang Rela Bekorban Harta dan Kebahagiaan Demi Bantu Perjuangan Suami
Sebab makam Pocut Meurah Intan berada di Jawa Tengah, yaitu di Desa Tegal Sari, Kabupaten Blora. Walau berasal dari Aceh ia dibuang ke Blora dan meninggal sana. Pocut tidak dimakamkan di taman makam pahlawan.
Dilansir dari, pidiekab.go.id ayahnya adalah Keujruen Biheue merupakan keturunan dari keturunan Pocut Bantan. Namanya Teuku Mureh Intan, Uleebalang Biheue.
Pocut Meurah Intan sejak kecil, ayahnya sudah menanamkan karakter religius dan patriotik. Maka ia memiliki ambisi melawan penjajahan Belanda yang menjajah negaranya.
Pocut Meurah Intan mengumpulkan para pengikutnya termasuk tiga putranya yakni Tuanku Budiman, Tuanku Muhammad, dan Tuanku Nurdin serta tangan kanannya, Pang Mahmud, untuk memimpin perjuangan. Maka Pocut Meurah Intan dikenal dikenal tegas dan memiliki banyak pengikut.
Dilansir dari berbagai sumber, diceritkan suatu hari Tentara Hindia Belanda melakukan ekspedisi di Aceh, Mayor Jenderal T.J dipimpin Veltman dengan 17 prajuritnya.
Ekspedisi militer diluncurkan pada 11 November 1902 dan mereka berpatroli di tempat persembunyian Pocut Meurah Intan di Biheue.
Mengetahui hal itu, Pocut Meurah Intan beraksi sendirian melawan rombongan patroli tersebut. Karena terdesak, dia kemudian mengeluarkan rencongnya di pinggangnya dan menyerang patroli hingga menderita banyak luka.
BACA JUGA:La Maddukelleng, Bajak Laut Tangguh, Pahlawan Gigih Hadapi Belanda Bebaskan Sulawesi Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: