Kisah Kelam Wanita Era Belanda, Menjadi Babu, Jika Cantik Dijadikan Gundik, Habis Manis Sempah Dibuang

Kisah Kelam Wanita Era Belanda, Menjadi Babu, Jika Cantik Dijadikan Gundik, Habis Manis Sempah Dibuang

Kisah wanita menjadi babu dan gundik belanda-Ilustrasi-istimewa radar mukomuko

RADARMUKOMUKO.COM - Salah satu bentuk kejahatan wanita yang tidak bisa dilupakan oleh bangsa Indonesia adalah perbudakan yang merendahkan orang-orang pribumi. Banyak pria manjadi Djongos atau budak laki-laki dan wanita menjadi Babu atau budah perempuan.

Budak yang dipelihara kolonial harus melaksanakan semua pekerjaan yang diperintahkan dan diperlukan oleh tuannya, kapanpun dan di manapun serta seberat apapun. Bahkan lelah dan sakit kadang tak bisa menjadi alasan untuk menolak.

Jika tidak melaksanakan pekerjaan atau bertindak gegabah, hukuman cambuk mungkin termasuk ringan yang akan diterima, bisa-bisa mendapat siksaan sangat berat.

Masa penjajahan merupakan massa yang amat kelam bagi bangsa, terutama lagi bagi wanita Indonesia

BACA JUGA:Pertempuran Saipan, Aksi Bunuh Diri Puluhan Ribu Orang Jepang Dari Pada Terhina Kalah Perang

BACA JUGA:Pertempuran Bojong Kokosan, Tak Tercatat Dalam Historiografi Indonesia, Tetap Harus Dikenang

Banyak yang menjadi babu di rumah-rumah orang eropa atau Belanda yang memiliki kedudukan tinggi dan penuh gengsi dengan status warga kelas satu. 

Orang-orang Belanda membangun rumah sebagus, mewah dan sebesar mungkin, karena rumah mereka menjadi ukuran kekayaan dan gengsi. 

Sudah pasti rumah yang besar butuh banyak orang untuk mengurusnya, maka mereka mengangkat budak atau babu untuk mengerjakan banyak pekerjaan rumah. 

Budak-budak pribumi yang dipekerjakan didapat dengan dibeli pada penyedia jasa dan sebagian ada yang mereka cari sendiri dari daerah jajahannya. Dalam satu rumah bisa lebih dari satu budak yang dipekerjakan.

Melansir dari berbagai sumber, tugas seorang Babu cukup berat, mereka bertanggungjawab penuh terhadap pekerjaan rumah, mulai urusan dapur, mencuci atau membersihkan rumah, bahkan tidak sedikit pula babu harus melayani atau menjadi budak s3ks tuannya, terutama bagi tentara atau petinggi Belanda yang tidak membawa istri atau belum beristri.

Yang bikin babak belur, kadang juga babu dipaksa untuk pekerjaan kasar lainnya, seperti bersihkan kebun dan sebagainya.

BACA JUGA:6 Suku Paling Tua di Indonesia Yang Berkembang dan Masih ada Hingga Sekarang

BACA JUGA:Dijajah Inggris Dianggap Kebih Baik Dibanding Belanda dan Jepang, Ini Kebijakannya 5 Tahun Berkuasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: