Harta Melimpah, Namun Oei Hui Lan Putri Konglomerat Semarang Era Belanda Ini Bernasib Tragis

Harta Melimpah, Namun Oei Hui Lan Putri Konglomerat Semarang Era Belanda Ini Bernasib Tragis

Harta Melimpah, Namun Oei Hui Lan Putri Konglomerat Semarang Era Belanda Ini Bernasib Tragis --

RADARMUKOMUKO.COM - Oei Hui Lan yang juga dikenal sebagai Madame Wellington Koo, keturunan Tionghoa-Indonesia yang lahir pada 21 Desember 1889 di Semarang. 

Ia anak kedua dari pasangan Goei Bing Nio dan Oei Tiong Ham seorang konglomerat kaya rasa asal Semarang yang memiliki pabrik gula di seluruh tanah Jawa sehingga membuatnya menjadi orang terkaya se-Asia Tenggara pada abad ke-19.

Sejak kecil ia hidup bergelimang harta. Di usianya yang baru menginjak tiga tahun, ibunya sudah memberinya kalung dengan bandul berlian 80 karat dan perhiasan bertahta emas yang menjadi keseharian dalam hidupnya.

BACA JUGA:Kiai Yahya Yang Dihujani Bom Oleh Belanda, Satupun Tidak Ada Yang Bisa Meledak

BACA JUGA:Gado-Gado Makanan Khas Betawi yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Tenyata Punya Filosofi Mengagumkan

Di Istana megah milik keluarganya dengan luasnya 9,2 hektare, ia tinggal bersama kakak perempuannya Oei Tjong Lan.

Pada tahun 1901 ayahnya, Oei Tiong Ham menjadi perwakilan orang China di Hindia Belanda dan diberikan gelar "Majoor der Chinezen" oleh pemerintah Belanda di Batavia karena Oei Tiong Ham selalu membayar pajak yang sangat besar kepada Belanda setiap tahun.

Hui Lan dan saudara-saudaranya dididik oleh guru Eropa dan menjalani sekolah musik di Singapura hingga ia lancar berbahasa Inggris dan Prancis sekaligus menguasai bahasa Hokkian, Mandarin dan Belanda.

Namun ternyata tak membuat hidupnya bahagia saat tumbuh besar, justru penuh dengan luka dan airmata. Bagaimana tidak, ia harus menyaksikan kehidupan tragis sang ibu yang tak dapat memberikan seorang putra sehingga ayahnya lebih memilih untuk memiliki 18 selir dan mempunyai 49 anak dari selir-selirnya.

Dari ke-18 selirnya, ayahnya begitu mencintai selirnya yang bernama Lucy Ho yang telah memberikan 7 anak. Karena Lucy Ho jugalah yang membuat sang ayah memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan menetap di Singapura.

Sang ibu yang sudah tidak tahan dengan kehidupan rumah tangganya, memutuskan membawa Oei Hui Lan dan kakaknya untuk pindah ke London. 

BACA JUGA:Pahlawan Ini Berani Menentang Belanda yang Ingin Memisahkan Indonesia dan Papua

BACA JUGA:Kota Tua Jakarta Jejak Sejarah Bangsa, Dikuasai 2 Kerajaan, Dijajah Belanda Hingga Jepang, Ini Umurnya

Berkat harta ayahnya yang melimpah, setibanya di London ia berserta ibu dan kakaknya dapat hidup mewah dan masuk dalam pergaulan kelas atas bangsawan Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: