'Londo Ireng' Sebutan Untuk Penghianat Bangsa dan Tentara Afrika Yang Dibawa Belanda

'Londo Ireng' Sebutan Untuk Penghianat Bangsa dan Tentara Afrika Yang Dibawa Belanda

"Londo Ireng" Sebutan Untuk Penghianat Bangsa dan Tentara Afrika Yang Dibawa Belanda--

RADARMUKOMUKO.COM - Istilah Belanda Hitam dalam bahasa Jawa "Londo Ireng" muncul semenjak Belanda membuat organisasi Nederlands Indie Civil Administration (NICA).

Diketahui, Belanda menjajah Indonesia juga membawa bantuan tentara bayaran atau orang-orang direkrut dan budah yang dibeli. 

Belanda membeli budak-budak melalui St George d’Elmina dibawa ke Hindia Belanda untuk dijadikan serdadu. Diantaranya ada orang dari Afrika, seperti Ghama Afrika Utara. Mereka umumnya berkulit hitan, hingga disebut sebagai orang Belanda Hitam.

Setelah mengikuti pendidikan militer di Jawa, para prajurit Afrika itu dikirim untuk ekspedisi di Sumatra, Borneo (Kalimantan), Celebes (Sulawesi), Bali, Timor, dan perang Aceh. 

Dikutip dari Military History, Zwarte Hollanders atau Londo Ireng merupakan nama untuk orang Afrika yang direkrut menjadi Tentara Kerajaan Hindia Belanda atau KNIL.

BACA JUGA:Tugas Babu Era Penjajahan Belanda di Indonesia, Sumur, Dapur, Kasur hingga Babak Belur

BACA JUGA:Kisah 'Jongos dan Babu' Masa Penjajahan Belanda, Manusia Rendah Menjadi Pesuruh Hingga Pelampiasan Nafsu

Selanjutnya Belanda membuat organisasi Nederlands Indie Civil Administration (NICA), maka muncul istilah bahasa Jawa "Londo Ireng".

Saat itu banyak orang pribumi yang menjadi penghianat. Mereka rela bergabung dengan penjajah Belanda, demi kehidupan mapan dan mewah.

Hal itulah yang membuat bangsa Indonesia ini tergadaikan, sehingga selama ratusan tahun Indonesia sulit untuk memerdekakan diri dari penjajah.

Anggota NICA bersama Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL), dipersenjatai untuk memerangi Indonesia. Penduduk bumiputera menjadi musuh karena memerangi saudara sendiri.

Maka bagi masyarakat Indonesia khususnya Pulau Jawa, julukan "Londo Ireng" merupakan suatu aib karena menjadi penghianat.

Jangankan sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan pun "Londo Ireng" tetap setia kepada Belanda dalam organisasi NICA.

NICA dibuat Belanda untuk memecah rakyat Indonesia agar Belanda kembali memerintah di bangsa yang kita cintai ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: