Sejarah 4 Suku Minangkabau, Penyembah Dewa Hingga Penganut Agama Budha Yang Taat

Sejarah 4 Suku Minangkabau, Penyembah Dewa Hingga Penganut Agama Budha Yang Taat

Minangkabau masa lampau-Radar Mumuko-net, istimewa radar mukomuko

Suku Koto dipimpin oleh Datuk Ketumanggungan yang memiliki aliran Aristokratis Militeris, dimana falsafah suku Koto ini adalah “Manitiak dari Ateh, Tabasuik dari bawah, batanggo naiak bajanjang turun” 

A.A. Navis dalam bukunya berjudul Alam Terkembang Jadi Guru menyatakan bahwa nama suku Koto berasal dari kata 'koto' yang berasal dari bahasa Sanskerta 'kotta' yang artinya benteng, di mana dahulu benteng ini terbuat dari bambu. 

Di dalam benteng ini terdapat pula pemukiman beberapa warga yang kemudian menjadi sebuah 'koto' yang juga berarti kota, dalam bahasa Batak disebut 'huta' yang artinya kampung.

BACA JUGA:7 Rumpun Suku Dayak, Kunjungi Nomor 5 Dijamu Minuman Tuak

BACA JUGA:4 Suku Misterius Ini Diyakini Masih ada Sampai Sekarang, Ada Yang Jahil

Dahulu Suku Koto merupakan satu kesatuan dengan Suku Piliang tetapi karena perkembangan populasinya maka paduan suku ini dimekarkan menjadi dua suku yaitu suku Koto dan suku Piliang. 

Suku Koto dipimpin oleh Datuk Ketumanggungan yang memiliki aliran Aristokratis Militeris, di mana falsafah suku Koto Piliang ini adalah "Manitiak dari Ateh, Tabasuik dari bawah, batanggo naiak bajanjang turun" Datuk Ketumanggungan gadang dek digadangan "Besar karena diagungkan oleh orang banyak),sedangkan Datuk Perpatih Nan Sebatang "tagak samo tinggi, duduak samo randah".

 

Suku Bodi

Suku Bodi merupakan salah satu suku di Minangkabau yang merupakan sekutu dari suku Caniago yang kemudian membentuk Adat Perpatih atau dikenal dengan nama Lareh Bodi Caniago. 

Secara etimologi, Bodi berasal dari kata Bodhi yang dalam bahasa sanskerta berarti yang telah mendapat petunjuk. Bodi dapat dirujuk kepada pohon Bodhi yaitu sebuah pohon yang sangat penting bagi pertapa buddhisme. 

Dikarenakan dahulu masyarakat suku ini adalah penganut Buddha yang taat, serta suku ini sudah menempati wilayah kawasan Minang jauh sebelum agama Islam datang.

Seperti dalam tradisi Minang lainnya, penghulu suku selalu diberi gelaran datuk, beberapa gelaran datuk pada suku Bodi antara lain Datuk Sinaro Nan Pandak, Datuk Marajo Nan Rambayan di nagari Aie Tabik.

 BACA JUGA:Suku Aghori, Dinggal di Dekat Kuburan Tua dan Tak Pernah Potong Rambut

BACA JUGA:Fakta Unik Suku Punan Batu Yang Mirip dengan Suku Kubu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: