Sayur Kangkung Jadi Menu Favorit, Faktanya Baru Diketahui Sekarang, Masih Ingin Makan Sayur Ini

Sayur Kangkung Jadi Menu Favorit, Faktanya Baru Diketahui Sekarang, Masih Ingin Makan Sayur Ini

Sayur Kangkung Jadi Menu Favorit, Faktanya Baru Diketahui Sekarang, Masih Ingin Makan Sayur Ini --

RADARMUKOMUKO.COM – Tanaman Kangkung (Ipomea aquatica) adalah tanaman yang sering dijadikan sayur favorit oleh banyak orang di Indonesia. 

Sayur satu ini gampang tumbuh dan rasanya yang lezat  mudah didapat, kangkung juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. 

Kangkung adalah sayuran yang rendah kalori dan tinggi nutrisi. Kangkung mengandung serat, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan kalium. Yang perlu di ketahui Kangkung juga memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu melindungi dari kanker.

BACA JUGA:Catat, Ini 12 Universitas di Indonesia Masuk Peringkat QS World University Rankings 2024

Namun, tidak semua kangkung aman untuk dikonsumsi. Kangkung yang berasal dari lingkungan yang terkontaminasi oleh polutan organik dan anorganik seperti logam berat, pestisida, pelarut, dan produk petroleum dapat membahayakan kesehatan manusia. 

Hal ini karena kangkung memiliki kemampuan sebagai fitoremediator, yaitu tanaman yang dapat menyerap, memetabolisme, atau memecah polutan tersebut dari lingkungan

Fitoremediasi adalah proses pemulihan kualitas lingkungan yang terkontaminasi oleh polutan dengan menggunakan tanaman. 

Tanaman fitoremediator dapat mengambil polutan melalui akar dan daunnya, kemudian memetabolismenya dengan bantuan enzim Glutation S-transferase (GST), atau memecahnya menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak berbahaya.

BACA JUGA:Selama Ini Sering Makan Sayur Kangkung, Faktanya Baru Diketahui Sekarang, Masih Ingin Makan Sayur dari Sini

Kangkung termasuk dalam tanaman fitoremediator karena mampu menyerap logam berat seperti merkuri, timbal, arsenik, dan kadmium dari air dan tanah yang terkontaminasi. Kangkung juga dapat menghilangkan zat organik seperti pestisida dan herbisida dari tanah dan air. 

Dengan demikian, kangkung dapat membantu membersihkan lingkungan dari polusi.

Namun, kangkung yang digunakan sebagai fitoremediator mungkin tidak aman untuk dikonsumsi karena dapat mengandung residu polutan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 

Beberapa efek samping dari mengonsumsi kangkung yang terkontaminasi adalah gangguan pencernaan, asam urat, keracunan timbal, dan bahkan kematian.

Oleh karena itu, sebaiknya pilih kangkung yang berasal dari sumber yang bersih dan terpercaya, serta cuci dan masak dengan baik sebelum dimakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: