Selama Ini Sering Makan Sayur Kangkung, Faktanya Baru Diketahui Sekarang, Masih Ingin Makan Sayur dari Sini

Selama Ini Sering Makan Sayur Kangkung, Faktanya Baru Diketahui Sekarang, Masih Ingin Makan Sayur dari Sini

Selama Ini Sering Makan Sayur Kangkung, Faktanya Baru Diketahui Sekarang, Masih Ingin Makan Sayur dari Sini--

RADARMUKOMUKO.COM - Kangkung (Ipomea aquatica) adalah tanaman yang sering dijadikan sayur favorit oleh banyak orang di Indonesia. 

Selain rasanya yang lezat dan mudah didapat, kangkung juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. 

Kangkung adalah sayuran yang rendah kalori dan tinggi nutrisi. Kangkung mengandung serat, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan kalium. Kangkung juga memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu melindungi dari kanker.

BACA JUGA:Kisa Pilu Wanita Suku Mosuo Hingga Berkuasa, Tak Butuh Suami Terapkan Seks Bebas

Namun, tidak semua kangkung aman untuk dikonsumsi. Kangkung yang berasal dari lingkungan yang terkontaminasi oleh polutan organik dan anorganik seperti logam berat, pestisida, pelarut, dan produk petroleum dapat membahayakan kesehatan manusia. 

Hal ini karena kangkung memiliki kemampuan sebagai fitoremediator, yaitu tanaman yang dapat menyerap, memetabolisme, atau memecah polutan tersebut dari lingkungan.

Fitoremediasi adalah proses pemulihan kualitas lingkungan yang terkontaminasi oleh polutan dengan menggunakan tanaman. 

Tanaman fitoremediator dapat mengambil polutan melalui akar dan daunnya, kemudian memetabolismenya dengan bantuan enzim Glutation S-transferase (GST), atau memecahnya menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak berbahaya.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Mobil Kecil Terbaik Tahun 2022 yang Ramah Lingkungan Serta Hemat Bahan Bakar

Kangkung termasuk dalam tanaman fitoremediator karena mampu menyerap logam berat seperti merkuri, timbal, arsenik, dan kadmium dari air dan tanah yang terkontaminasi. Kangkung juga dapat menghilangkan zat organik seperti pestisida dan herbisida dari tanah dan air. 

Dengan demikian, kangkung dapat membantu membersihkan lingkungan dari polusi.

Namun, kangkung yang digunakan sebagai fitoremediator mungkin tidak aman untuk dikonsumsi karena dapat mengandung residu polutan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 

Beberapa efek samping dari mengonsumsi kangkung yang terkontaminasi adalah gangguan pencernaan, asam urat, keracunan timbal, dan bahkan kematian.

BACA JUGA:Begini Cara Membuat Masker Kopi dengan Minyak Zaitun untuk Menghaluskan Kulit Wajah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: