9 Suku Terasing, Diantarannya Masih Dilabel Primitif Hingga Terancam Punah

9 Suku Terasing, Diantarannya Masih Dilabel Primitif Hingga Terancam Punah

Di Indonesia terdapat Suku Primitif yang keberadaannya terancam punah-Istimewa-Berbagai Sumber

BACA JUGA:Mandailing Mengaku Bukan Suku Batak dari 8 Suku Asli Sumatra Utara Berikut Alasannya

BACA JUGA:4 Suku Asli Provinsi Jambi, Diantaranya Penghuni Taman Nasional Bukit Dua Belas

Selain sebagai suku pedalaman terasing di Indonesia, kedua suku ini juga merupakan suku kanibal. Mereka akan memakan sesamanya sebagai bentuk hukuman atau digunakan sebagai sistem peradilan yang dianut oleh mereka. 

3. Suku Kajang

Suku kajang, suku yang terletak di Kabupaten Bulukumba ini boleh disebut sebagai suku terasing sekaligus ditakuti. Beberapa kalangan dari suku Kajang memang sudah semakin terbuka dengan kehidupan perkotaan, tapi suku ini juga punya sejumlah kelompok yang hidup terasing di tengah hutan.

Suku yang identik dengan busana serba hitam ini juga dipercaya memiliki kekuatan magis yang besar. Hal tersebut yang membuatnya dikenal menakutkan bagi banyak kalangan di Sulawesi dan Indonesia. 

4. Suku Badui

Suku Badui atau suku Kanekes adalah masyarakat asli di daerah Banten. Meskipun tinggal di daerah yang cukup sentral di Indonesia, suku ini menjalani kehidupannya dengan mengasingkan diri dan tidak menerima modernisasi atau pembangunan yang berasal dari luar. 

Masyarakat Badui lebih memilih hidup mandiri di sekitar pegunungan dengan bermata pencaharian yang bersumber dari alam. Meski terisolir, masyarakat Badui hidup dengan penuh kerukunan dan tolong menolong.

BACA JUGA:14 Suku Asli Aceh, Diantaranya Berhubungan Erat Dengan Suku Minang, Batak Hingga Nias

BACA JUGA:12 Suku Asli Provinsi Sumatera Selatan dan Keunikannya yang Perlu Diketahui

5. Suku Sakai

Suku Sakai adalah suku yang hidup di pedalaman hutan Riau dan merupakan masyarakat keturunan Minangkabau. Suku ini menjadi salah satu suku pedalaman yang terasing di Indonesia karena kebiasaan mereka yang hidup berpindah-pindah menyusuri hutan dan tidak ada yang tahu berapa jumlah pasti masyarakat suku Sakai ini. 

Suku Sakai memilih hutan yang asri sebagai tempat tinggal mereka dan bertahan hidup dengan bertani dan berladang. Namun, dengan kebiasaan masyarakat yang hidup berpindah-pindah di hutan. 

Seiring semakin berkurangnya kawasan hutan akibat alih fungsi lahan hutan membuat masyarakat suku sakai kesulitan mencari tempat tinggal dan kehilangan mata pencahariannya, membuat ruang gerak suku sakai di Indonesia ini semakin terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: