Bendungan Rusak, Padi Menghilang dari Teramang Jaya

Bendungan Rusak, Padi Menghilang dari Teramang Jaya

--

TERAMANG JAYA - Kecamatan Teramang Jaya, pernah menjadi salah satu kecamatan penghasil padi. 

Lokasi sawah berada di Desa Teramang Jaya, luas 105 Hektare (Ha). Sejak 5 tahun terakhir, padi Sudah menghilang dari Teramang Jaya. 

Penyebabnya adalah rusaknya bendung Sungai Teramang Kecil, Sejak tahun 2017 lalu.  Sekitar tahun 2019, pemerintah daerah, Kabupaten Mukomuko, mengucurkan dana Rp 500 juta, untuk rehab bendung tersebut. 

Setelah bendung diperbaiki, giliran jaringan irigasi yang rusak. Dana Rp 0,5 miliar hilang tak bermanfaat. 

Keinginan petani setempat untuk kembali bersawah, masih sebatas mimpi. 

H. Novialdi, SP, menceritakan, pada 2018 lalu, ada petani mencoba tanam padi gogo. Hasilnya tanaman tumbuh dengan baik. Masalahnya adalah serangan hama burung. Tidak bisa diatasi. 

Singkat cerita, gagal panen. Ada juga yang mencoba tanam padi pasang surut. Hasilnya sama, gagal. Akhirnya sebagian besar lahan dibiarkan nganggur, menjadi lahan tidur. 

Sebagian kecil ditanami tanaman holtikultura. Baik cabai, jagung, semangka dan sebagainya. Petani yang belum tertarik dengan tanaman holtikultura, memilih fokus dengan tanaman sawit. 

''Sebagian petani, masih ada yang ingin tanam padi. Kondisi yang tidak memungkinkan,'' ujar PPL senior ini. 

Novialdi juga menyampaikan, tanaman holtikultura tidak sepenuhnya aman. Di beberapa lokasi rawan banjir.

Beberapa waktu lalu, petani rela patungang demi membersihkan saluran pembuangan. Sayangnya, hal tersebut tidak bisa mengatasi masalah banjir. 

''Lahan saya di Teramang Jaya, dibiarkan nganggur begitu saja. Mau ditanami padi nggak bisa, ditanami holtikultura, sering banjir,'' tambah Novialdi. 

Hal senada disampaikan oleh Koordinator Penyuluh (Koorluh) Teramang Jaya, Iwan Cahaya Irawan, SP. Iwan mengatakan, tidak ada sawah di Teramang Jaya, berpengaruh terhadap bantuan yang yang diterima oleh petani. 

Ia mencontohkan, petani butuh traktor. Hanya saja tidak bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Alasannya adalah, bantuan traktor hanya untuk daerah tanaman pangan. Dengan kata lain, petani tidak bisa mendapatkan bantuan traktor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: