Udara Terasa Sangat Panas! Inilah Fenomena Equinox dan Penyebabnya

Udara Terasa Sangat Panas! Inilah Fenomena Equinox dan Penyebabnya

Udara Terasa Sangat Panas! Inilah Fenomena Equinox dan Penyebabnya--Sumber Foto : Haibunda

RMONLINE.ID - Pernahkah Anda mendengar istilah "equinox" dan bertanya-tanya apa sebenarnya fenomena ini? 

fenomena alam yang menarik ini, yang terjadi dua kali dalam setahun dan membuat durasi siang dan malam hampir sama di seluruh belahan bumi.

Equinox, yang berasal dari bahasa Latin "aequus" (sama) dan "nox" (malam), adalah peristiwa astronomi di mana pusat matahari terlihat tepat di atas khatulistiwa. 

Fenomena ini mengakibatkan durasi siang dan malam yang hampir sama di seluruh permukaan Bumi, sekitar 12 jam untuk masing-masing periode.

BACA JUGA:5 Cara Jitu Budidaya Cabai Rawit agar Berbuah Lebat dan Bebas Hama, Anti Gagal Panen!

BACA JUGA:5 Tipe Orang yang Sebaiknya Kamu Jauhi dan Cara Membangun Pertemanan yang Sehat

Penyebab utama terjadinya equinox adalah kemiringan sumbu rotasi Bumi. Seperti yang kita ketahui, Bumi tidak berputar tegak lurus, melainkan miring sekitar 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya mengelilingi Matahari. 

Kemiringan ini menyebabkan variasi penyinaran Matahari yang diterima berbagai bagian Bumi sepanjang tahun, yang kemudian menciptakan musim-musim yang berbeda.

Dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, ada dua titik di mana sumbu Bumi tidak miring ke arah atau menjauh dari Matahari. 

Pada saat inilah equinox terjadi. Equinox pertama, yang dikenal sebagai equinox musim semi di belahan bumi utara (atau equinox musim gugur di belahan bumi selatan), biasanya terjadi sekitar tanggal 20 atau 21 Maret. 

Equinox kedua, yang merupakan equinox musim gugur di belahan bumi utara (atau equinox musim semi di belahan bumi selatan), terjadi sekitar tanggal 22 atau 23 September.

BACA JUGA:5 Cara Mengetahui Orang yang Tidak Nyaman Bersamamu

BACA JUGA:Takut Naik Pesawat? Ikuti Tips dari Pilot Berikut Buat Kamu Phobia Ketinggian

Selama equinox, sinar Matahari jatuh tegak lurus terhadap permukaan Bumi di khatulistiwa. Ini menyebabkan distribusi cahaya yang hampir merata antara belahan bumi utara dan selatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: