Kemenag Mukomuko Akan Pertahankan Tenaga Honda di Madrasah

Kamis 18-08-2022,13:00 WIB
Editor : Radar Mukomuko

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.com Rencana pemerintah daerah menarik semua tenaga pegawai kotrak atau Honor daerah (Honda) di madrasah.  

 

Kantor Kementerian Agama (KanKemenag) Mukomuko akan mempertahankan para guru tersebut untuk tetap mengajar di madrasah.

 

Langkah yang akan dilakukan yaitu, Kemenag bakal menyampaikan surat secara resmi ke pemerintah daerah.

 

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Mukomuko, H. Wododo,S.HI mengatakan, ada beberapa orang tenaga honor daerah yang mengajar di madrasah, terbanyak di MAN 1 Mukomuko.

 

Kemudian tersebar di beberapa MTS lainnya. Keberadaan mereka sangat dibutuhkan di madrasah tersebut. Dengan adanya rencana penarikan, tentu bakal berdampak terhadap proses belajar-mengajar di sekolah agama.

 

‘’Kalau jumlah pastinya saya belum tahu, tapi memang beberapa orang guru di madrasah merupakan tenaga honor daerah. Kalau mereka ditarik dinas pendidikan pasti akan ada kekurangan tenaga di madrasah, maka kita akan tetap pertahankan,’’ kata Widodo.

 

Langkah yang akan dilakukan adalah dengan menyurati pemerintah daerah secara resmi agar tidak dilakukan penarikan terhadap Honda di madrasah.

 

Sebab yang didik oleh para guru ini juga putra-putri Mukomuko dengan tujuan yang sama, menciptakan generasi yang cerdas dan agamis.

 

Pariasi dalam menyiakan generasi kedepan sudah sewajarnya, ada yang fokus pada pelajaran umum, kejuruan dan juga memperkut keagamaan, sehingga ada keseimbangan.

 

‘’Yang mereka didik juga putra putri Mukomuko, maka kita menilai wajar mengajukan permohonan agar guru Honda ini tetap dipertahankan di madrasah,’’ tuturnya.

 

Masih dikatakannya, jika memang nanti tidak bisa, maka para tenaga pendidik ini, tetap diminta bertahan di madrasah, untuk honornya akan menggunakan dana BOS. Sebab dalam ketentuannya dana BOS bisa digunakan 40 hingga 60 persen untuk honor. Dampaknya pendanaan lain kebutuhan sekolah menggunakan dana BOS dikurangi.

 

‘’Kalau mereka digaji dengan dana BOS, tentu ada yang akan dikorbankan, mungkin pengadaan buku dan kebutuhan lain dikurangi,’’ tutupnya.(jar)

Kategori :