Pepatah Petitih Minangkabau Tentang Perlunya Kebersamaan

Pepatah Petitih Minangkabau Tentang Perlunya Kebersamaan

Pepatah Petitih Minangkabau Tentang Perlunya Kebersamaan--

RADARMUKOMUKO.COM - Orang minangkabau sejak dulunya dikenal bijak. Terlihat dari banyaknya pepatah petitih bentuk sastra lisan minangkabau. Kalimat atau ungkapan yang disampaikan mengandung pengertian yang dalam, luas, tepat, halus dan kiasan.

Pepatah petitih minangkabau tidak hanya soal adat istiadatnya, tapi juga berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk tentang pentingnya menjaga kebersamaan dan persatuan.

BACA JUGA:Mata Uang Indonesia Sebelum Rupiah, Era Belanda Hingga Jepang

BACA JUGA:30 Persen Dana Desa Penjamin Pinjaman Koperasi Merah Putih Segera Disosialisasikan

Dilansir dari berbagai sumber, berikut diantara pepatah petitih minangkabay tentang perlunya kebersamaan yang memiliki makna sangat mendalam:

 

Ilia sarangkuah dayuang, mudiak saantak galah 

Dalam bahasa indonesianya "Hilir serangkuh dayung, mudik sehentak galah". Maknanya lebih kurang, dalam hidup, semua masalah harus dipecahkan bersama. Ketika berlayar, saat perahu menuju hilir, harus sama-sama pendayung dan bila perahu mengarah ke mudik melawan arus air, sama sama menghentakkan galah agar perahu dapat bergerak mencapai tujuan.

Ini mengisyaratkan bahwa diperlukan adanya kesatuan pendapat antara pemimpin dan pengikut, dalam mencapai apa yang diinginkan bersama. Sekiranya terjadi perselisihan dan ketidakkompakan, tentu tujuan akan sulit tercapai. 

 

Tagak samo tinggi, duduak samo randah

Duduak samo randah tagak samo tinggi merupakan pepatah Minangkabau yang berarti kesetaraan dan keharmonisan dalam hubungan sosial. Tidak ada yang merasa lebih tinggi atau lebih rendah, dan setiap orang memiliki derajat yang sama. 

Filosofi ini mengajarkan prinsip egaliter dalam kehidupan sehari-hari, menekankan pentingnya musyawarah mufakat, saling menghargai, dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: