BPBD Imbau Masyarakat Hemat Gunakan Air Disituasi Musim Kemarau Basah

BPBD Imbau Masyarakat Hemat Gunakan Air Disituasi Musim Kemarau Basah

Kalaksana BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi,ST., MT--

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Kepala Pelaksana (Kalaksana) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MUKOMUKO, Provinsi Bengkulu, Ruri Irwandi, ST., MT menyampaikan, Kabupaten MUKOMUKO bagian dari daerah yang sedang memasuki musim kemarau basah. 

Kewaspadaan dini meminimalisir dampak kekeringan selama musim kemarau basah, ia mengimbau masyarakat untuk berhemat dalam menggunakan air. 

‘’Daerah kita Kabupaten Mukomuko masuk dalam bagian daerah yang mengalami musim kemarau basah. Terkadang hujan, terkadang tidak. Antisipasi agar tidak terjadi dampak kekeringan, masyarakat diimbau untuk berhemat dalam menggunakan air,’’ kata Ruri Irwandi di Mukomuko, Senin, 16 Juni 2025. 

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Segera Lelang Proyek Senilai Rp10 Miliar

BACA JUGA:Pinjam KUR BNI Hingga Rp 500 Juta, Syarat dan Caranya Cukup Mudah

Ruri Irwandi menyebutkan, musim kemarau basah belum dapat dipastikan kapan berakhirnya. Namun dari prakiraan iklim dari BMKG, musim kemarau ini bakal berlangsung sampai dengan Juni ini. 

‘’Kita belum tahu kapan berakhirnya. Namun dari data BMKG, mungkin selama Juni ini. Kemarau basah ini bukan bearti tidak ada hujan, ada hujan akan tetapi dalam kondisi hujan ringan. Maka dari itu, perlu kita waspada dan dalam menggunakan air cukup seperlunya saja,’’ ujar Ruri. 

Berdasarkan data prakiraan iklim dari BMKG, kata Ruri, disebagian wilayah Kabupaten Mukomuko akan terjadi hujan dengan insitas ringan. Seperti rilis BMKG, hujan ringan akan terjadi di sebagian wilayah Mukomuko pada tanggal 17 hingga 20 Juni mendatang. Namun di sebagian besar wilayah di daerah ini berawan. 

BACA JUGA:Penduduk Mukomuko 205 Ribu Jiwa, Sah Anggota Dewan Bertambah 30 Orang

BACA JUGA:Persoalan Perbatasan Rawa Mulya dan Bandar Ratu Serta Sengketa Lahan Dibawa ke Bupati

Ruri juga menyampaikan, selama musim kemarau basah belum ada laporan dari warga masyarakat yang mengalami kekeringan. 

‘’Data dari Pusdalops, sampai hari ini belum ada laporan warga yang mengalami kekeringan dampak dari kemarau. Lagian, dari sebagian besar desa daerah kita telah memiliki sumur dalam. Walaupun ada sumur warga yang kering, mereka masih bisa memperoleh sumber air dari persediaan sumur dalam,’’ demikian Ruri Irwandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: