Cerita Dibalik Pembangunan Jembatan Ampera Palembang, Modal Awal Rp 30 Ribu

RADARMUKOMUKO.COM - Walaupun belum pernah datang ke sana, namun kebanyakan orang mengetahui keberadaan Jembatan Ampera di Kota Palembang, Sumatra Selatan.

Jembatan yang melintasi Sungai Musi ini menjadi ikon Kota Pelembang. Rasanya belum lengkap jika datang ke Palembag, jika tidak mampir dan berpose di jembatan Ampera.

Jembatan ampera yang menyebarangi Sungai Musi tersebut dilanggengkan sebagai salah satu proyek mercusuar Bung Karno.

Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Indonesia yang pertama Ir. Soekarno pada 10 April 1962.

BACA JUGA:Bupati Sampaikan Nota Penjelasan Raperda Pertanggungjawaban APBD Mukomuko 2024

BACA JUGA:Tradisi Unik Pernikahan di Berbagai Daerah, Membeli Pengantin Hingga Kawin Colong

Ceritanya, dirangkum dari berbagai sumber, rencana pembangunan jembatan ini sebetulnya sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka, yaitu sejak zaman Gemeente (kotamadya) tahun 1906.

Yang mana saat itu Wali kota Palembang diduduki oleh Lekuk Devil. Namun rencana itu menghilang.

Saat jabatan Wali kota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, tahun 1924, ide ini kembali mencuat dan dilakukan banyak usaha untuk merealisasikannya. 

Namun, sampai masa jabatan Le Cocq berakhir, bahkan ketika Belanda hengkang dari Indonesia, proyek itu tidak pernah terealisasi.

Pada masa kemerdekaan, gagasan itu kembali mencuat. DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan pembangunan jembatan waktu itu, disebut Jembatan Musi dengan merujuk nama Sungai Musi yang dilintasinya, pada sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956. 

Usulan ini sebetulnya tergolong nekat sebab anggaran yang ada di Kota Palembang yang akan dijadikan modal awal hanya sekitar Rp 30.000,00. 

BACA JUGA:Angsuran Pinjaman KUR BRI Plafon Rp 100 Juta Hingga Rp 500 Juta, Berikut Ketentuannya

BACA JUGA:Kerajaan Melayu Yang Terkenal di Pulau Sumatera

Sumber: