Berat Badan Naik atau Turun Drastis Saat Puasa? Panduan Lengkap Mengelola Pola Makan Sehat saat Puasa

Berat Badan Naik atau Turun Drastis Saat Puasa? Panduan Lengkap Mengelola Pola Makan Sehat saat Puasa

Berat Badan Naik atau Turun Drastis Saat Puasa? Panduan Lengkap Mengelola Pola Makan Sehat saat Puasa--

RMONLINE.ID – Bulan Ramadan selalu membawa dua sisi mata uang: berkah spiritual dan... drama timbangan. Ada yang optimis bakal “mencapai body goals” karena puasa, tapi ada juga yang berakhir dengan kancing celana terasa lebih sempit. Pertanyaannya, kenapa sih bisa begitu? Apakah puasa itu “sahabat” atau “musuh” berat badan kita?

Mengenal Metabolisme Saat Puasa: Dari Gula ke Lemak, Kok Bisa?

Ketika kita berpuasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme yang menarik. Dalam kondisi normal, tubuh menggunakan glukosa (gula) sebagai sumber energi utama. Tapi, karena kita tidak makan dan minum selama berjam-jam, stok glukosa menipis. Di sinilah tubuh beralih ke rencana B: membakar lemak. Proses ini disebut ketogenesis, di mana tubuh menghasilkan keton sebagai bahan bakar alternatif. Secara teori, ini terdengar seperti cara ampuh untuk menurunkan berat badan, bukan? Tapi, ada “tapinya”...

BACA JUGA:Rahasia yang Bikin Kamu Tetap Bugar dan Fokus, Panduan Lengkap dari Ahli Nutrisi untuk Ramadan Produktif!

BACA JUGA:Nuzulul Quran: Kisah Lengkap Turunnya Wahyu Teragung di Gua Hira, Mengapa Dipilihnya Bulan Ramadhan

”Tapinya” Itu Bernama: Pola Makan dan Gaya Hidup

Efektivitas puasa dalam menurunkan berat badan sangat bergantung pada apa yang kita lakukan di luar jam puasa. Jika saat sahur dan berbuka kita “balas dendam” dengan makanan tinggi kalori dan minim nutrisi, ya sama saja bohong. Contohnya, gorengan yang renyah itu memang menggoda, tapi minyak yang menempel bisa menjadi bom kalori. Belum lagi godaan es buah yang manisnya luar biasa, atau kolak yang santannya kental.

Selain itu, gaya hidup kita juga berperan penting. Kurangnya aktivitas fisik selama Ramadan dapat menghambat pembakaran kalori. Padahal, kita bisa tetap aktif dengan melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga. Begitu juga dengan pola tidur. Kurang tidur bisa mengganggu hormon ghrelin dan leptin, yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Akibatnya, kita jadi lebih mudah lapar dan sulit mengendalikan nafsu makan.

Membongkar Mitos yang Bikin Bingung

Ada banyak mitos seputar puasa dan berat badan yang beredar di masyarakat. Misalnya, mitos bahwa “makan banyak saat berbuka itu wajar, kan sudah seharian lapar”. Padahal, sistem pencernaan kita juga butuh adaptasi. Memberikan beban terlalu berat secara tiba-tiba justru bisa mengganggu keseimbangan tubuh.

Mitos lainnya adalah “puasa itu detoksifikasi, jadi boleh makan apa saja saat berbuka”. Memang, puasa bisa membantu membersihkan tubuh dari racun, tapi bukan berarti kita bisa bebas mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Proses detoksifikasi akan lebih optimal jika kita mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan serat.

BACA JUGA:Bagaimana dan Mengapa Bulan Ramadhan Disyariatkan? Menelusuri Makna Filosofis, Keutamaan, dan Dampak Positif

BACA JUGA:6 Tips Menenangkan Hati Saat Merasa Tidak Dianggap

Strategi Jitu Jaga Berat Badan Selama Ramadan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: