Uang Rp 10.000 Ini Sudah Tidak Berlaku, Silahkan Jual ke Kolektor
Uang Rp 10.000 Ini Sudah Tidak Berlaku, Silahkan Jual ke Kolektor--Sumber Foto : X/@naintri
RMONLINE.ID - Bagi masyarakat yang masih menyimpan uang Rp 10.000 ribu tahun emisi 2005 segera lakukan penukaran ke bank. Informasinya Bank Indonesia (BI) sudah menyatakan jika uang ini sudah tidak berlaku.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel Ricky Perdana Gozali menyebut, seharusnya uang kertas dengan gambar pahlawan Sultan Mahmud Badaruddin II dan Rumah Limas itu ditarik sejak 2010.
"Seharusnya telah ditarik sejak 2010, tetapi masyarakat diberikan tenggat waktu untuk mengembalikan uang tersebut hingga 2015," ucapnya saat acara Memorabilia Uang Pecahan 10.000 Tahun Emisi 2005 di Museum Balaputra Dewa dikutip dari beritasatu.
BACA JUGA:Tips Memilih dan Memasang Plafon Rumah Agar Ruangan Tetap Dingin
BACA JUGA:Bupati Mukomuko Sapuan Serahkan Uang Pembinaan untuk Siswa Berprestasi di Olimpiade Sain Nasional
Bagi masyarakat yang masih memiliki uang tersebut, bisa dikoleksi sendiri atau dijual ke kolektor uang.
Saat ini, uang yang berlaku untuk pecahan Rp 10.000, yakni dengan tahun emisi 2022 dengan gambar pahlawan nasional Frans Kaisiepo dengan warga ungu.
"Yang berlaku saat ini dengan gambar utama pahlawan nasional Frans Kaisiepo dan ada tulisan 'Frans kaisiepo'," ucapnya.
Sementara, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi berharap dengan peresmian Memorabilia ini dapat semakin meningkatkan kunjungan pariwisata di Sumsel dan dapat dorong ekonomi masyarakat.
BACA JUGA:4 Alasan Kenapa Kamu Harus Sering Meluangkan Waktu untuk Sahabat
BACA JUGA:Pengen Bangun Usaha? Coba Buka Usaha Fotocopy yang Punya Peluang Sukses Besar
"Saya bangga bahwa Sumsel jadi bagian sejarah melalui representasi budaya lokal pada rupiah kita," ucapnya.
Ia menyebut, uang Rp 10.000 dengan tahun emisi 2005 itu sangat istimewa karena menampilkan gambar Rumah Limas, yang merupakan rumah adat Sumsel yang mencerminkan nilai luhur dan kearifan lokal.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai pengingat bagi semua, karena rupiah bukan sekadar alat tukar, tetapi simbol persatuan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: