Zakat di Indonesia: Sebaiknya dengan Beras atau Uang ?

Zakat di Indonesia: Sebaiknya dengan Beras atau Uang ?

Zakat di Indonesia: Sebaiknya dengan Beras atau Uang ?-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COM - Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang dijunjung tinggi di Indonesia, berfungsi tidak hanya sebagai kewajiban spiritual tetapi juga sebagai alat untuk keadilan sosial dan pemberdayaan ekonomi. 

Di tengah modernisasi, praktik zakat di Indonesia tetap mempertahankan esensi tradisionalnya dengan memberikan opsi kepada muzakki (orang yang membayar zakat) untuk membayar zakat fitrah dengan beras atau uang.

Undang-Undang Pengelolaan Zakat mengatur lembaga-lembaga seperti BAZNAS dan LAZ untuk mengelola zakat dengan prinsip syariah. 

BACA JUGA:Mutasi Pejabat, Bupati Mukomuko Pimpin Pelantikan 10 JPT Pratama

BACA JUGA:BABYMONSTER Bakal Gelar Fan Meeting Perdana, Salah Satunya Ke Jakarta!

Muzakki dapat memilih untuk membayar zakat dengan uang, yang nilainya bervariasi tergantung pada standar biaya hidup di daerah masing-masing, atau dengan beras, yang takarannya telah ditetapkan oleh ulama dan lembaga zakat.

Takaran zakat fitrah dengan beras adalah sebesar 1 sha' atau kira-kira 2,5 kilogram. Ini setara dengan sekitar 3,5 liter beras. 

Jika muzakki memilih untuk membayar zakat dengan uang, jumlahnya akan disesuaikan dengan harga beras di daerah tersebut, yang di Indonesia berkisar antara Rp45.000 hingga Rp55.000.

Pilihan antara uang dan beras ini mencerminkan keseimbangan antara mempertahankan tradisi dan menyesuaikan diri dengan kemudahan zaman modern. 

BACA JUGA:Cocok Disajikan saat Berbuka Puasa, Inilah Manfaat Buah Strobery bagi Tubuh

BACA JUGA:Cara Menjaga Kulit Agar Tetap Cerah dan Sehat Meski Berpuasa

Dengan sistem pengelolaan yang terstruktur, zakat diharapkan dapat didistribusikan secara efektif kepada mustahiq (orang yang berhak menerima zakat), membantu mengurangi ketimpangan dan memperkuat solidaritas sosial.

Dengan demikian, zakat di Indonesia tidak hanya merupakan manifestasi dari ketaatan beragama, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. 

Baik melalui uang atau beras, setiap kontribusi zakat memiliki potensi besar untuk membawa dampak positif yang luas bagi kehidupan banyak orang.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: