Yuk Kenali Istilah Doomscroling di Era Digital Sekarang dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental

Yuk Kenali Istilah Doomscroling di Era Digital Sekarang dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental

Yuk Kenali Istilah Doomscroling di Era Digital Sekarang dan Dampaknya Bagi Kesehatan Mental-Ilustrasi-Berbagai Sumber

RMONLINE.ID - Di era digital saat ini, informasi begitu mudah untuk diakses. Setiap saat, kita dapat dengan mudah mengakses berita terbaru dari seluruh dunia melalui ponsel pintar kita. 

Namun, di balik kemudahan ini, tersembunyi sebuah perilaku yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental kita, yaitu doomscrolling.

Doomscrolling adalah istilah yang mengacu pada perilaku menghabiskan waktu yang lama untuk membaca atau menonton berita buruk secara berlebihan. 

Istilah ini berasal dari kombinasi kata "doom" yang berarti malapetaka, dan "scrolling" yang berarti menggulir atau menggulirkan layar. 

BACA JUGA:Tes Kejujuran Teman Chat, Ini Cara Pantau Posisi Lewat WhatsApp

BACA JUGA:Bangun Rasa Percaya diri Pada Anak Mulai dari Dini, Begini Caranya

Dengan kata lain, doomscrolling adalah kebiasaan terus-menerus membaca atau menonton berita-berita negatif, tragis, atau mengkhawatirkan secara berlebihan.

Perilaku ini seringkali dimulai dengan niat yang baik, yaitu ingin tetap update dengan informasi terbaru. 

Namun, tanpa disadari, kita dapat terjebak dalam lingkaran tak berujung di mana kita terus mencari dan mengonsumsi berita-berita buruk, entah itu tentang bencana alam, konflik politik, kekerasan, atau krisis lainnya.

Doomscrolling dapat menjadi semacam candu karena berita-berita negatif dan mengejutkan memicu pelepasan hormon adrenalin dan dopamin dalam tubuh kita. 

Hormon-hormon ini memberikan sensasi ketegangan dan kewaspadaan yang membuat kita ingin terus membaca atau menonton berita tersebut, meskipun pada akhirnya hanya akan membuat kita merasa semakin cemas dan tertekan.

Perilaku doomscrolling ini dapat memiliki dampak buruk bagi kesehatan mental kita. Konsumsi berlebihan terhadap berita-berita negatif dapat memicu atau memperburuk gejala kecemasan, depresi, dan stres.

BACA JUGA:Kenapa Susu Babi Tidak Diminum Manusia Seperti Susu Sapi dan Susu Kambing

BACA JUGA:Inilah Daftar Hewan yang Sering Dianggap Remeh Padahal Tanpa Mereka Dunia Hancur 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: