Kenapa Susu Babi Tidak Diminum Manusia Seperti Susu Sapi dan Susu Kambing
Kenapa Susu Babi Tidak Diminum Manusia Seperti Susu Sapi dan Susu Kambing-Ilustrasi-Berbagai Sumber
RMONLINE.ID - Ketika kita berbicara tentang susu yang biasa diminum manusia, kita pasti langsung terpikir tentang susu sapi atau susu kambing.
Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa susu babi tidak termasuk dalam daftar tersebut? Ternyata ada beberapa alasan yang membuat susu babi tidak begitu populer di kalangan manusia.
1. Produksi Susu Babi yang Sulit
Salah satu alasan utama mengapa susu babi tidak diminum manusia adalah karena sulitnya memerah susu babi.
Babi memiliki puting yang kecil dan jumlahnya banyak, sekitar 12-14 puting. Proses memerah susu dari babi sangat tidak praktis dan sulit dilakukan dibandingkan dengan sapi atau kambing yang memiliki puting besar dan mudah diakses.
BACA JUGA:Kenali 7 Karakter Spesial Anak yang Dibesarkan dengan Kurang Kasih Sayang Orang Tua
BACA JUGA:Dilema Mencairkan Daging Kurban yang Beku, Antara Cepat, Aman, dan Tetap Enak, Mana yang Utama?
Selain itu, babi bukanlah hewan yang suka diperah. Mereka bisa sangat agresif dan stres ketika diperah, membuat prosesnya menjadi lebih sulit dan berbahaya bagi manusia.
Babi juga cenderung berbaring untuk menyusui anak-anaknya, sehingga membuat akses untuk memerah susu menjadi lebih sulit.
2. Kebutuhan Nutrisi yang Berbeda
Kandungan nutrisi dalam susu babi juga berbeda dari susu sapi dan kambing. Susu babi kaya akan lemak dan protein, yang sebenarnya bisa baik untuk pertumbuhan.
Namun, komposisi lemak dalam susu babi lebih sulit dicerna oleh manusia. Selain itu, susu babi juga mengandung kadar laktosa yang tinggi, yang bisa menyebabkan masalah pencernaan bagi banyak orang yang memiliki intoleransi laktosa.
3. Faktor Budaya dan Agama
Alasan lain yang tak kalah penting adalah faktor budaya dan agama. Dalam banyak budaya, terutama di negara-negara Barat dan negara-negara dengan mayoritas Muslim, babi dianggap sebagai hewan yang tidak bersih dan dilarang untuk dikonsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: