Ini Sejarah Susu Tambahan Untuk Anak Pertama Kali Di Dunia , dan Pertama Kali Di Indonesia

Ini Sejarah Susu Tambahan Untuk Anak Pertama Kali Di Dunia , dan Pertama Kali Di Indonesia

Ini Sejarah Susu Tambahan Untuk Anak Pertama Kali Di Dunia , dan Pertama Kali Di Indonesia -Ilustrasi-Berbagai Sumber

Meskipun susu tambahan untuk anak telah diproduksi sejak lama, produk ini tidak luput dari kontroversi. 

Ada pandangan negatif yang menganggap pemberian susu tambahan untuk anak tidak baik untuk kesehatan dan gizi anak, baik untuk anak kategori bawah lima tahun (balita), maupun di atas lima tahun.

BACA JUGA:Money Politik Haram! Ambil Uangnya Jangan Coblos Calonnya, Begini Kata Ustadz Abdul Somad

BACA JUGA:Belum Dapat 'Undangan' Pemilih Cukup Bawa KTP ke TPS, Hari Ini Pencoblosan

Salah satu alasan yang sering dikemukakan adalah bahwa susu tambahan untuk anak tidak dapat menggantikan ASI, yang merupakan sumber gizi terbaik untuk bayi dan balita. 

ASI mengandung berbagai zat gizi, antibodi, dan hormon yang dapat melindungi bayi dan balita dari berbagai penyakit dan infeksi, serta mendukung perkembangan otak dan sistem imun. 

Oleh karena itu, WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, dan dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) hingga usia 2 tahun atau lebih.

Alasan lain yang sering dikemukakan adalah bahwa susu tambahan untuk anak tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak di atas usia 2 tahun, yang seharusnya sudah mendapatkan makanan bergizi lengkap dan seimbang. 

Susu tambahan untuk anak dapat membuat anak kenyang dan enggan mengonsumsi makanan lain yang lebih bervariasi dan kaya akan zat gizi, seperti telur, ikan, tempe, tahu, sayur, dan buah. 

Selain itu, susu tambahan untuk anak juga dapat menyebabkan alergi, intoleransi laktosa, atau kelebihan kalsium, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan anak.

Manfaat Susu Tambahan untuk Anak

Meskipun demikian, susu tambahan untuk anak juga memiliki manfaat, terutama bagi anak yang mengalami kekurangan gizi, kesulitan mendapatkan ASI, atau memiliki kondisi khusus yang membutuhkan asupan gizi tertentu. 

Susu tambahan untuk anak dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak yang tidak tercukupi oleh makanan lain, seperti protein, kalsium, zat besi, vitamin, dan mineral.

Susu tambahan untuk anak juga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama pada masa kritis, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan (sejak hamil hingga usia 2 tahun). 

Pada masa ini, anak membutuhkan asupan gizi yang optimal untuk membentuk organ, otak, dan sistem tubuh yang sehat dan kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: