Harta Melimpah, Namun Oei Hui Lan Putri Konglomerat Semarang Era Belanda Ini Bernasib Tragis

Harta Melimpah, Namun Oei Hui Lan Putri Konglomerat Semarang Era Belanda Ini Bernasib Tragis

Harta Melimpah, Namun Oei Hui Lan Putri Konglomerat Semarang Era Belanda Ini Bernasib Tragis --

Pada tahun 1909, Hui Lan menikah dengan Beauchamp Forde Gordon Caulfield-Stoker, seorang agen konsulat Inggris di Semarang.

Mereka tinggal di kawasan elit Inggris dan memiliki seorang anak sebelum kemudian bercerai pada tahun 1920.

Pada tahun 1920, Oei Hui Lan dijodohkan oleh sang ibu dan menikah dengan diplomat yang bernama Wellington Koo. Awalnya ia menolak perjodohan tersebut, namun ibunya terus berambisi agar Oei Hui Lan menjadi wanita bangsawan di China. 

Dan pernikahan yang digelar sangat mewah pada 9 November 1920 di Brussels, Belgia tersebut secara keseluruhan dibayar oleh keluarganya karena suaminya tak memiliki banyak harta.

Koo sempat naik sebentar jadi Presiden Republik Tiongkok yang membuat Hui-lan tiba-tiba menjadi ibu negara. Koo kemudian meninggalkan jabatannya pada 1927, dan keluarga itu pindah ke Shanghai.

Di sana, Hui-lan sempat bergaul dengan Wallis Simpson, sosialita Amerika yang kemudian berpacaran dengan Raja Edward VIII dari Inggris, yang kemudian harus lengser dari tahta untuk bisa menikah dengan janda tersebut.

Setelah dari Shanghai, keluarga Koo pindah ke Paris pada 1932 ketika Wellington Koo ditugaskan menjadi duta besar Tiongkok untuk Perancis.

Namun, pada 1941, Hui-lan kemudian pindah ke New York City, mengikuti kedua anak laki-lakinya yang kuliah di Columbia University seperti ayahnya.

 Sekaligus, ia menggunakan pengaruhnya untuk membujuk AS membantu Tiongkok dalam perang-perangnya di Asia, meneruskan cita-citanya akan persatuan Barat dengan Tiongkok. 

BACA JUGA:Kisah Cinta Seokarno, Menaklukkan Gadis-Gadis Belanda Hingga Berani Melamar

BACA JUGA:Aman Dimot Pejuang Kebal Peluru Asal Aceh Yang Ditakuti Belanda yang Tidak Banyak Diketahui

Selama itu, Madame Koo dianggap sebagai nyonya rumah yang asik dengan pesta-pesta seru, dibiayai oleh warisan Pak Oei.

Sementara itu, ketika Perancis kalah pada Jerman di Perang Dunia kedua, Wellington Koo pindah kembali ke London dan menjadi duta besar untuk Inggris sampai 1946.

Koo juga menjadi wakil Tiongkok ketika PBB berdiri pada 1945. Hui-lan dan suaminya jarang bertemu akibat perang. Keduanya pun berceraipada 1958, dan Hui-lan menetap di New York sampai akhir hayatnya.

Hui-lan wafat di New York di usia 103 tahun pada 1992 dalam kesendirian. Saat itu, kedua suaminya dan ketiga anaknya telah meninggal. Republik Tiongkok telah jatuh ke tangan Partai Komunis yang berseberangan dengannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: