Tongkat Soekarno 'Kalau Anda pegang ini akan keluar jin', Presiden Kuba Fidel Castro Penasaran Lalu Dielus
Tongkat Soekarno 'Kalau Anda pegang ini akan keluar jin', Presiden Kuba Fidel Castro Penasaran Lalu Dielus --
RADARMUKOMUKO.COM - Belum lama ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan memamerkan tongkat Ir. Soekarno yang merupakan kakeknya atau orang tua dari Megawati Seokarnoputri.
"Ingat, tongkat ini adalah simbol amanat dari Bung Karno agar kita berjuang untuk bangsa dan negara, agar kita berjuang untuk kesejahteraan bangsa dan negara," kata Puan saat itu.
Pasca acara ini tongkat komando Bung Karno ramai diperbincangkan. Karena sesuai dengan berbagai bukti sejarah, Soekarno selalu menggunakan tongkat. Bahkan kabar tongkat komando sang proklamator ini sejak lama diisukan memiliki berbagai kesaktian atau karomah yang bisa membentengi dirinya.
Ada banyak kisah terkait dengan tongkat milik Soekarno yang berdasarkan beberapa buku sejarah. Yang pasti tongkat mulai dipakai Soekarno sejak 1952, tepatnya setelah peristiwa demonstrasi 17 Oktober 1952.
BACA JUGA:Peraturan OJK Memberatkan Akuntan Publik, IAPI Minta Direvisi
Dirangkum dari berbagai sumber, Roso Daras, penulis buku "Soekarno, Serpihan Sejarah yang Tercecer" menuliskan bahwa Bung Karno memiliki tiga Tongkat Komando yang bentuknya sama. Satu tongkat yang ia bawa saat keluar negeri, satu tongkat untuk berhadapan dengan para Jenderalnya, dan satu tongkat lagi yang selalu ia bawa saat berpidato.
Diantara banyak kisah, salah satu cerita terkait tonkat Soekarno, saat ini bersama sahabat karibnya Mendiang PM Kuba Fidel Castro. Merela cukup akrab sampai suka saling bercanda meskipun jadi pemimpin negara.
Pada satu kisah oleh Subandrio kepada Eddi Elison, penulis buku Ketawa Bareng BUNG BESAR, dikatakan kala itu Castro menyuguhkan cerutu kepada Bung Karno dengan komentar:
“Ini produksi asli negara kami." lanjutnya "Tembakau dan gula membuat negara penjajah selalu mengincar kami.”
Lalu presiden Indonesia berkata, “Sejak zaman dahulu Indonesia juga selalu diincar penjajah, karena kami penghasil rempah-rempah terkemuka di dunia,” timpal Bung Karno.
Usai mengisap cerutu bersama Castro, Bung Karno lalu menyodorkan sekaleng rokok kesukaannya merek Player, buatan Inggris.
Castro sempat terkesima lalu bertanya, “Bukankah ini rokok buatan kaum imperialis?”
“Betul! Kaum imperialis dan kapitalis itu harus diisap jadi asap dan debu!!!!!!!” sambut Bung Karno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: