Mengusir Belanda, Ini 9 Perang Besar Yang Terjadi Sejak Sebelum dan Setelah di Indonesia Merdeka

Mengusir Belanda, Ini 9 Perang Besar Yang Terjadi Sejak Sebelum dan Setelah di Indonesia Merdeka

Mengusir Belanda, Ini 9 Perang Besar Yang Terjadi Sejak Sebelum dan Setelah di Indonesia Merdeka--

Walau dalam kondisi sakit Soedirman tidak gentar menghadapi para penjajah. Meskipun Indonesia sudah menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1945. 

Akan tetapi perang Gerilya Jenderal Soedirman terjadi pada 01 Maret 1949, serangan itu terjadi di seluruh Indonesia akan tetapi perang itu berpusat di Yogyakarta. 

Dalam kurang waktu 6 jam Kota Yogyakarta sudah dikuasai oleh Agresi Militer Belanda.

Pada kejadian itu Jenderal Soedirman harus berjuang dengan penyakitnya dan harus berpindah-pindah tempat untuk mencari tempat untuk penyembuhan penyakitnya. 

Hingga akhirnya pun Jenderal Soedirman harus meninggal pada 29 Januari 1950 ketika usianya masih terbilang sangat muda yaitu 34 tahun.

Penyerbuan Batavia

Sebelum menjadi nama Indonesia, Pada tahun 1628, VOC yang dipimpin langsung oleh Belanda menginvasi Batavia yang menjadikan pertempuran paling besar. 

Pada kejadian perang ini dipimpin langsung oleh Sultan Agung dari kerajaan Mataram yang mencoba menyerang Batavia dimana itu adalah pusat dari VOC. 

BACA JUGA:Untung Suropati Dibesarkan di Rumah Belanda, Mengamuk Karena Cinta Beda Kasta Yang Dipisahkan

BACA JUGA:Wanita Simpanan Belanda 'Nyai' Saritem, Dibalik Eks Pusat Pelacuran Terbesar di Kota Kembang

Pasukan Sultan Agung membuka serangan pada bulan Oktober 1628, meskipun memiliki 10.000 orang pasukan, akan tetapi pasukan Mataram mampu dikalahkan oleh VOC karena kurangnya persiapan, setelah kejadian itu VOC menemukan kurang lebih 700 mayat.

Bandung Lautan Api

Bandung Lautan Api adalah peristiwa yang ikonik dan menggetarkan. Pada 24 Maret 1946, 200 ribu penduduk Bandung membakar rumah mereka, lalu menuju ke pegunungan di selatan Bandung. 

Tujuannya untuk mencegah tentara sekutu dan NICA memakai Bandung sebagai markas strategis militer.

Akibat peristiwa ini, api besar berkobar dan asap hitam mengepul di udara. Strategi ini digunakan karena kekuatan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) tak sebanding dengan kekuatan sekutu dan NICA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: