Mengusir Belanda, Ini 9 Perang Besar Yang Terjadi Sejak Sebelum dan Setelah di Indonesia Merdeka

Mengusir Belanda, Ini 9 Perang Besar Yang Terjadi Sejak Sebelum dan Setelah di Indonesia Merdeka

Mengusir Belanda, Ini 9 Perang Besar Yang Terjadi Sejak Sebelum dan Setelah di Indonesia Merdeka--

RADARMUKOMUKO.COM - Bangsa Indonesia tidak pernah rela dijajah negara asing, maka sejak awal penjajahan dilakukan oleh bangsa asing, perlawanan dilakukan oleh rakyat dengan berbagai cara.

Perang demi perperangan pun dilangsung dengan sengitnya. Walau hanya bersenjata seadanya, namun pendahulu bangsa tidak pernah takut. 

Tidak sedikit pengorbanan yang dilakukan, baik harta maupun nyawa yang melayang dalam upaya mengusir penjajah.

Bahkan tercatat dalam sejarahnya beberapa perang besar terjadi di Indonesia, baik sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan, karena adanya agresi militer Belanda.

BACA JUGA:Pasukan Copet dan PSK Yang Hancurkan Jembatan dan Turunkan Bendera Belanda, Bikin Soekarno dan Moestopo Ketawa

BACA JUGA:Cerita Pangeran Diponegoro Kebal Tembakan Peluru Belanda, Kekebalan Hilang Usai Tidur Dengan Gadis China

Untuk mengenang dan menambah pengetahuan terkait perjuangan bangsa, berikut beberapa perang pesar yang pernah terjadi selama masa penjajahan dilansir dari berbagai sumber:

Perang Jawa

Perang Jawa dari tahun 1741 hingga 1743 adalah konflik bersenjata antara gabungan tentara Tionghoa dengan Jawa melawan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang meletus di Jawa tengah dan timur. Perang ini melibatkan kurang lebih 23.000 pasukan Tinghia dan Jawa, sementara dari pihak Belanda 3.400 pasukan lebih kurang. 

Perang ini melibatkan tentara Jawa dan Tionghoa yang tidak tahan dengan aksi tentara Belanda karena membunuh puluhan ribu orang etnis Tionghoa dalam waktu dua minggu saja. Kemarahan ini menyebar ke seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Perang Diponegoro

Perang Diponegoro dikenal dengan sebutan lain, yakni Perang Jawa. Ini adalah perang besar yang berlangsung selama lima tahun (1825-1830). 

Sesuai namanya, perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, sementara di pihak musuh dipimpin oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock.

Dengan prinsip "sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati" yang artinya sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati, masyarakat Jawa berperang hingga titik darah penghabisan demi melawan Belanda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: