Masa Kolonial Belanda, Budak Asal Bali Lebih Diminati, Karena Cantik, Penurut dan Juga Kekar
Masa Kolonial Belanda, Budak Asal Bali Lebih Diminati, Karena Cantik, Penurut dan Juga Kekar --
BACA JUGA:Walau Diklaim Hanya Mitos, Pernyataan Indonesia Dijajah Belanda 350 Tahun Diucapkan Soekarno
Ia menuliskan sejarah perbudakan di Pulau Bali berlangsung selama abad ke XVII-XIX yang dimotori oleh VOC, pemerintah Hindia Belanda, serta raja-raja lokal.
Dimana budak asal Bali sangat diminati karena memiliki kualitas yang lebih baik.
Budak perempuan dari Bali disukai karena kecantikannya, kebaikan hatinya, keterampilannya memainkan musik, dan pengetahuan yang baik tentang kesehatan.
Mereka perempuan Bali sangat ideal dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga untuk mengurusi urusan dapur, sumur, dan kasur tuannya.
Sedangkan, laki-lakinya dikenal bertubuh kekar, patuh dan mudah beradaptasi, sehingga sangat cocok diperkerjakan sebagai penjaga rumah, tentara, dan kuli kuli di perkebunan milik pemerintah.
Mereka yang menjadi budak berasal dari para tawanan yang tertangkap di medan perang, janda-janda tanpa anak, para penghutang, dan penjahat atau pelaku kriminal.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: