Kaum Terpelajar Hingga Bangsawan Menjadi Penghianat Bangsa Demi Kemewahan dan Jabatan

Kaum Terpelajar Hingga Bangsawan Menjadi Penghianat Bangsa Demi Kemewahan dan Jabatan

Kaum Terpelajar Hingga Bangsawan Menjadi Penghianat Bangsa Demi Kemewahan dan Jabatan-Dok-

 Dibentuk pada 1944 di Australia, NICA menjadi penghubung Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di pengasingan dengan Komando Tertinggi Sekutu di Wilayah Pasifik Barat Daya (SWPA/South West Pacific Area). 

BACA JUGA:Kisah Letnan Komarudin Pejuang Kebal Peluru, Salah Lihat Tanggal Perintah Serangan 1 Maret

Bisa dibilang, organisasi ini merupakan lembaga yang menampung wilayah Hindia Belanda setelah berhasil direbut oleh Sekutu dari tangan Jepang.

Setelah Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya, ada saja teknik dan siasat Belanda agar masih memiliki kesempatan berkuasa kembali. Dengan membonceng Inggris, mereka pun kembali mempersenjatai para anggota NICA dan KNIL di Indonesia.

Alhasil, pertempuran besar seperti peristiwa Surabaya, Palagan Ambarawa dan Medan Area, kembali terjadi di tanah air. Mirisnya, banyak dari anggota NICA adalah orang-orang pribumi yang sampai hati membunuh saudararnya sendiri. Tentara lokal inilah yang tergabung dalam kompi V Andjing NICA yang terkenal sadis dan haus darah.

BACA JUGA:7 Pejuang Asing Yang Rela Mati Membela Indonesia, Sebelumnya Pasukan Penjajah

Meski telah berlalu, kisah pengkhianat NICA yang ikut andil dalam serangkaian persitiwa berdarah di Indonesia tentu sangat disayangakan. 

Negeri yang harusnya ditata kembali setelah mencapai kemerdekaannya, harus kembali bermandi darah untuk kedua kalinya. Oleh sebab itu, suatu negara tidak akan jatuh dan rusuh kecuali ada pengkhianat di dalamnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: