5 Perlawanan Daerah Indonesia Terhadap Jepang, Dari Aceh Hingga Irian Jaya
5 Perlawanan Daerah Indonesia Terhadap Jepang, Dari Aceh Hingga Irian Jaya--
Perlawanan Rakyat Kalimantan
Bentuk perlawanan rakyat pada masa pendudukan Jepang selanjutnya berasal dari Kalimantan. Perlakuan Jepang pada suku Dayak Desa sangat berwenang-wenang dan tidak berperikemanusiaan.
Pasukan Kekaisaran Jepang ini menduduki Kalimantan Barat dan berlangsung selama tahun 1944 sampai dengan 1945, tepatnya di Sanggau Kalimantan Barat.
BACA JUGA:Penjajahan Jepang di Indonesia, Singkat Tapi Kejam dan Menyebab Kerugian Besar
Jepang ingin menguasai Kalimantan karena adanya sumber daya alam yang melimpah. Contohnya saja untuk perusahaan Jepang yang masuk ke dalam Kalimantan Barat ini seperti di bidang pertambangan adalah Nomura dan di bidang perkayuan yaitu Sumitomo.
Yang melatarbelakangi adanya perlawanan dari Jepang ini juga karena Romusha yang berlaku sewenang-wenang. Karena hal ini, ada banyak penduduk yang meninggal dunia karena pekerjaannya di perusahaan kayu.
Perlawanan rakyat pada masa pendudukan Jepang di Kalimantan berlangsung cukup lama. Jepang berlaku sangat kejam dengan cara mempekerjakan penduduk Indonesia secara paksa menebang pohon serta merakit kayu. Yang hasilnya tidak tahu kemana.
Bahkan, di bidang pertambangan tersebut juga ada sekitar 10.000 orang pekerja dan 70.000 orang lainnya di daerah sekitar. Terjadilah peristiwa mandor sehingga penembakan terjadi dan sultan-sultan di Kalimantan Barat banyak yang ditangkap.
BACA JUGA:Sejarah Perlawanan Terhadap Jepang, Jalan Menuju Kemerdekaan Indonesia
Tokoh yang ikut berperang dalam perlawanan rakyat Kalimantan ini adalah Syafaruddin Usman dan Isnawita Din. Keduanya menjunjung tinggi rasa nasionalisme dan melakukan perlawanan karena sikap kesewenang-wenangan Jepang.
Dan yang menjadi pemimpin untuk perlawanan ini adalah Pang Suma seorang suku Dayak yang melancarkan aksi perlawanannya pada bulan Februari 1945. Selain itu, ada tokoh-tokoh lainnya yang juga terlibat yaitu Tjilik Riwut, Abdul Kadir, Pangeran Antasari, dan Sultan Hidayatullah.
Perlawanan Rakyat Irian Jaya Terhadap Jepang
Rakyat yang ada di Irian Jaya juga merasakan kesengsaraan yang terjadi akibat adanya jajahan dari Jepang. Pada saat menduduki wilayah Irian Jaya, Jepang banyak melakukan kekerasan serta penganiayaan yang sudah diluar batas kemanusiaan.
Oleh karena itu, rakyat Irian Jaya pun melancarkan aksi gerakan perlawanan yang dikenal sebagai Gerakan Koreri. Gerakan ini dipimpin oleh L. Rumkorem dan berpusat di Biak.
Semangat yang dimiliki oleh rakyat Irian ini tidak terpatahkan, bahkan sangat kuat. Meskipun Jepang lebih kuat dan memiliki senjata yang lengkap dan lebih canggih, rakyat Irian Jaya tidak kenal takut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: