Sejarah Perlawanan Terhadap Jepang, Jalan Menuju Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Perlawanan Terhadap Jepang, Jalan Menuju Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Perlawanan Terhadap Jepang, Jalan Menuju Kemerdekaan Indonesia--

RADARMUKOMUKO.COM - Diawal kehadirannya, Jepang mendapat sambutan baik dari masyarakat dan dianggap sebagai penyelamat dari penjajahan Belanda. Namun akhirnya Jepang melakukan berbagai propaganda-propaganda terhadap bangsa Indonesia. Masih ingat dengan 3A alias pemimpin Asia, pelindung Asia, dan cahaya Asia.

Walau penjajahan Jepang lebih singkat dibanding penjajahan Belanda, namun penderitaan rakyat di tangan Jepang sangat buruk. Rakyat mengalami kerja paksa untuk membuat parit, jalan, lapangan terbang, lobang dan juga dipaksa oleh Jepang untuk menjadi Romusha.

BACA JUGA:Perang Sisingamangaraja, Perlawanan Masyarakat Batak Terhadap Belanda

Romusha adalah sebutan untuk orang-orang yang dipekerjakan sebagai buruh secara paksa oleh Jepang ketika menduduki Indonesia.

Banyak lagi tindakan jepang yang semena-mena terhadap rakyat selama kurang lebih 3,5 tahun menjajah Indonesia. Dampaknya perlawananpun harus dilakukan oleh rakyat.

Faktor terbesar yang membuat Indonesia bisa merdeka adalah menyerahnya Jepang kepada sekutu, tapi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang adalah peristiwa yang sangat bersejarah dan harus dikenang:

Berikut diantara perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang:

Perlawanan Rakyat Aceh

Perlawanan ini terjadi di Cot Plieng, Aceh, dan dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil pada November 1942. Kejadian ini berawal dari kesewenang-wenangan Jepang yang memaksa untuk melakukan Seikerei dan ditolak oleh rakyat setempat karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.

BACA JUGA:Perang Kedondong, Pasukan Ulama, Santri, Pemuda, Petani Hingga Buruh Bikin Belanda Pontang Panting

Perlawanan rakyat Aceh ini bisa dibilang menjadi perlawanan fisik pertama yang dilakukan rakyat Indonesia. Ke depannya, perlawanan akan semakin meluas dan terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Perlawanan Rakyat Singaparna Tasikmalaya

Pada Februari 1944, rakyat Sukamanah, Singaparna di Tasikmalaya melakukan perlawanan terhadap Jepang dibawah pimpinan K.H. Zainal Mustafa. 

Perlawanan rakyat Singaparna terhadap Jepang terjadi karena menderitanya rakyat akibat kegiatan romusha oleh Jepang. Rakyat tentu nggak mau kalau ini terus-menerus terjadi kepada mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: