Suku Dogon, Manusia Misterius Yang Memahami Kondisi Planet Tanpa Teknologi Canggih

Suku Dogon, Manusia Misterius Yang Memahami Kondisi Planet Tanpa Teknologi Canggih

Suku Dogon, Manusia Misterius Yang Memahami Kondisi Planet Tanpa Teknologi Canggih--

RADARMUKOMUKO.COM - Mayoritas orang Suku Dagon tinggal di gunung, bukit, dan juga kawasan plato Bandiagara Escarpment atau wilayah Plato tengah Mali, bagian Niger yang berbatasan dengan Burkina Faso, Afrika. 

Suku Lagon tinggal dalam sebuah desa-desa dengan sistem patrilineal. Mereka tidak mengenal pemerintahan, dalam keluarga dan kerabat dipimpin oleh kepala suku laki-laki. 

Dogon masih dilabel suku primitif di Afrika. Para ilmuwan menganggap mereka mungkin berasal dari Mesir kuno. Dahulu kala, mereka tinggal di Libya, tetapi beberapa waktu kemudian mereka menetap di Afrika Barat, tempat mereka tinggal sekarang.

BACA JUGA:8 Suku Asli Indonesia Yang Tetap Mengasingkan Diri dari Peradaban Modern Hingga Terancam Punah

Dilansir dari berbagai sumber, juga yang mengutib dari situs Britannica Kelompok suku Dogon memiliki pemimpin spiritual yang bernama hogon. Selain itu hogon mempunyai kesatuan sistem kesatuan pada pucuk kepemimpinan paling atas suku Dogon.

Suku Dogon sering kali dijadikan objek penelitian oleh antropologi, dikarenakan tanpa adanya alat modern. Suku Dogon tahu bahwa Bima Sakti memiliki bentuk yang spiral dan juga ada sejumlah planet yang mengelilingi matahari.

BACA JUGA:Suku Hazara Timur Tengah, Korban Penindasan Yang Kejam Menunggu Kematian dan Pengusiran Paksa

Tak hanya itu orang-orang dogon tahu bagaimana keadaan bulan yang tandus dan kering, Jupiter yang dikelilingi oleh keempat satelitnya, dan Saturnus yang memiliki cincin.

Dari kisah inilah juga diketahui jika suku Dogon memiliki penghormatan khusus untuk bintang Sirius. Mereka juga tahu bintang yang bersinar paling terang pada malam hari bukan hanya satu melainkan 2 bintang kembar.

Awal mula pengetahuan rahasia mereka terkuak, dimulai ketika seorang ahli Antropologi dari Prancis menghabiskan 16 tahun dari masa hidupnya untuk mempelajari kebudayaan Suku Dogon.

BACA JUGA:Hilang Setelah Letusan Gunung Berapi, Diduga Suku Wajak Pindah di Pulau Ainu dan Pulau Jumono Jepang

Marcel Griaule adalah ahli antropologi berkebangsaan Prancis yang menghabiskan 19 tahun untuk mempelajari kebudayaan Afrika. Dari 19 tahun tersebut, 16 tahun di antaranya digunakan untuk mempelajari secara khusus tentang kebudayaan suku Dogon. Dari sinilah misteri tentang secret knowledge of Dogon’s mulai lebih dipertanyakan publik.

Tepat pada tahun 1947 ketika Marcel telah 16 tahun berada di tengah-tengah suku Dogon, Marcel didekati oleh para tetua-tetua suku. Para tetua-tetua suku kemudian mengatakan kepadanya jika mereka akan menceritakan kepadanya tentang pengetahuan rahasia suku Dogon.

Pengetahuan yang bahkan oleh sebagaian besar masyarakat suku Dogon tidak tahu. Mereka menganggap Marcel telah terlalu lama menaruh minat terhadap mereka, sehingga mereka merasa layak untuk memberikan penghormatan kepada Marcel dengan menceritakan sesuatu dari suku mereka yang sangt rahasia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: