Hilang Setelah Letusan Gunung Berapi, Diduga Suku Wajak Pindah di Pulau Ainu dan Pulau Jumono Jepang

Hilang Setelah Letusan Gunung Berapi, Diduga Suku Wajak Pindah di Pulau Ainu dan Pulau Jumono Jepang

Hilang Setelah Letusan Gunung Berapi, Diduga Suku Wajak Pindah di Pulau Ainu dan Pulau Jumono Jepang--

RADARMUKOMUKO.COM – Para peneliti mengatakan Suku Wajak  sebagai suku tertua, juga dikenal dengan suku yang hebat. 

Mereka keturunan suku orang-orang cerdas, kuat hingga mampu menyebrangi lautan hanya menggunakan sampan kecil dari belahan pohon.

Dari beberapa cerita  dan sejarah  yang berkembang, Suku Wajak menghilang dari peredaran sekitar 20 ribu tahun lalu. 

Ada beberapa ahli lain menyampaikan bahwa masyarakat Suku Wajak hijrah ke Jepang, tepatnya di Pulau Ainu dan Pulau Jumono.

BACA JUGA:Tradisi Nyeleneh Suku Kalash Tradisi Kawin Lari, Wanita Melarikan Laki-laki untuk Masa Percobaan

Suku Wajak pindah setelah terjadi  letusan tiga gunung berapi di Indonesia yakni Gunung Toba, Gunung Dumpo, dan Gunung Krakatau yang mengakibatkan bencana Tsunami.

Masyarakat desa Wajak mempercayai hadirnya suku tersebut. Konon Suku Wajak memiliki kehebatan yang berbeda dari suku-suku lain.

Masyarakat Suku Wajak, berani mengarungi samudera hanya dengan menggunakan perahu sampan dari pohon besar yang dilubangi. Selain itu Suku Wajak dikenal sebagai suku orang-orang cerdas dan pemberani.

Namun hingga saat ini belum ada runtutan sejarah yang jelas mengenai keberadaan suku ini. Lantaran, Suku Wajak menghilang secara misterius dan tidak diketahui keberadaannya.

BACA JUGA:Kota-Kota Misterius di Indonesia, Dihuni Suku Gaib dan ada Yang Baik Hati

Keberadaan suku ini diketahui ketika seorang peneliti B.D Von Rietschoten menemukan fosil Homo Wajakensis di lereng pegunungan karst di kecamatan Campurdarat, pada 24 Oktober 1888. 

Juga beberapa arkeolog meyakini bahwa Suku Wajak merupakan suku tertua yang ada di Indonesia. Hal ini dapat dilihat melalui adanya fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di daerah tersebut, yang juga menunjukan eksistensi manusianya yang telah terjadi ratusan ribu hingga juta tahun lalu.

Menurut laman Kemendikbud, dilansir dari transindonesia, fosil Homo Wajakensis ditemukan pertama kali oleh B.D. van Rietschoten pada 1889, di desa Wajak, Tulungagung. Temuan manusia purba jenis ini juga tercatat sebagai yang pertama di Asia.

BACA JUGA:Sudah Cantik, Awet Muda, Wanita Suku Hunza Masih Hamil di Usia 65 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: