Penjajahan Jepang di Indonesia, Singkat Tapi Kejam dan Menyebab Kerugian Besar
Penjajahan Jepang di Indonesia, Singkat Tapi Kejam dan Menyebab Kerugian Besar--
BACA JUGA:Suku Iban, Kolektor Kepala Manusia yang Bikin Ciut Nyali Penjajah
Saat menguasai Indonesia, Jepang tak mempunyai banyak perlawanan. Masyarakat Indonesia menyambut kedatangan bala tentara Jepang dengan perasaan senang. Ini lantaran mereka mengira Jepang telah membebaskan bangsa Indonesia dari masa penjajahan Belanda.
Pemerintah militer Jepang bersikap baik terhadap bangsa Indonesia dengan mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia. Namun sayang hal itu berubah usai beberapa waktu menduduki Indonesia.
Jepang juga melakukan aksi-aksi propaganda demi menarik simpati rakyat Indonesia. Salah satu propaganda yang Jepang lakukan ialah membentuk Gerakan 3A, yaitu Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Cahaya Asia.
BACA JUGA:Suku Yang Sulit Ditaklukkan Penjajah, Dua Diantaranya di Sumatera
Abdulsalam dalam Menudju Kemerdekaan (1964) menyebutkan bahwa gerakan 3A dibentuk oleh Jepang diterapkan untuk membantu usaha peperangan mereka melawan Sekutu di Perang Dunia Kedua.
Selain Gerakan 3A, pemerintah militer Jepang juga menyebarkan berbagai propaganda lainnya serta kegiatan-kegiatan dan membentuk deretan organisasi yang melibatkan orang-orang Indonesia, seperti Pembela Tanah Air (PETA), Heiho, Seinendan, Keibodan, Barisan Pelopor, dan masih banyak lagi.
Jepang membutuhkan bantuan orang-orang Indonesia untuk menghadapi Sekutu di Perang Dunia Kedua. Namun di sisi lain, pada perkembangannya, perlakuan Dai Nippon terhadap rakyat Indonesia justru semakin kejam, penerapan kerja paksa romusha dan jugun ianfu adalah sedikit contohnya.
BACA JUGA:Tiga Penyebab Meletusnya Perang Diponegoro, Berlangsung Selama 5 Tahun
Selama kurang lebih 4,5 tahun Jepang menjajah Indonesia, banyak kerugian dan kesengsaraan yang ditimbulkan. Semua diarahkan demi kepentingan perang untuk Jepang sehingga kehidupan masyarakat Indonesia tersiksa, begitu pula dengan sumber daya alam yang dikuras oleh Dai Nippon.
Hingga akhirnya, pada pertengahan tahun 1945, Jepang menunjukkan tanda-tanda kekalahan dan akhirnya menyerah kepada Sekutu. Situasi ini membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: