9 Perang Besar Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, Nomor 8 Pasti Ingat

9 Perang Besar Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, Nomor 8 Pasti Ingat

9 Perang Besar Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, Nomor 8 Pasti Ingat-Dok-

Pasukan Sultan Agung membuka serangan pada bulan Oktober 1628, meskipun memiliki 10.000 orang pasukan, akan tetapi pasukan Mataram mampu dikalahkan oleh VOC karena kurangnya persiapan, setelah kejadian itu VOC menemukan kurang lebih 700 mayat.

5. Bandung Lautan Api

Bandung Lautan Api adalah peristiwa yang ikonik dan menggetarkan. Pada 24 Maret 1946, 200 ribu penduduk Bandung membakar rumah mereka, lalu menuju ke pegunungan di selatan Bandung. 

Tujuannya untuk mencegah tentara sekutu dan NICA memakai Bandung sebagai markas strategis militer.

Akibat peristiwa ini, api besar berkobar dan asap hitam mengepul di udara. Strategi ini digunakan karena kekuatan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) tak sebanding dengan kekuatan sekutu dan NICA.

Tak tinggal diam, tentara Inggris pun menyerang sehingga terjadi pertempuran sengit di Desa Dayeuhkolot, Bandung. Di sini terdapat gudang amunisi milik tentara sekutu. 

Lalu, dua anggota milisi BRI (Barisan Rakjat Indonesia) ditugaskan untuk menghancurkan gudang amunisi tersebut. Mereka berdua gugur beserta gudang yang terbakar.

6. Perang Diponegoro

Perang Diponegoro dikenal dengan sebutan lain, yakni Perang Jawa. Ini adalah perang besar yang berlangsung selama lima tahun (1825-1830). 

Sesuai namanya, perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, sementara di pihak musuh dipimpin oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock.

Dengan prinsip "sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati" yang artinya sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati, masyarakat Jawa berperang hingga titik darah penghabisan demi melawan Belanda. 

Imbas dari perang ini, sekitar 200 ribu penduduk Jawa tewas, sementara pihak Belanda kehilangan 8.000 tentara. Pasukan Jawa banyak yang gugur karena dilemahkan oleh penyakit malaria dan disentri.

7. Perang Puputan Margarana 

Pernah ini terjadi di Bali pada 20 November 1946. Lagi-lagi perang itu terjadi setelah satu tahun dinyatakan kemerdekaan Indonesia, meskipun Indonesia sudah dinyatakan merdeka, namun nyatanya masih ada beberapa tempat yang masih ada peperangan. 

Pada pertempuran itu dipimpin langsung oleh I Gusti Ngurah Rai untuk tetap mempertahankan Desa Margarana dari serangkai serangan NICA. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: