Ritual Kawalu Suku Baduy, Penyucian Diri Yang Tidak Bisa Dilihat

Ritual Kawalu Suku Baduy, Penyucian Diri Yang Tidak Bisa Dilihat

Ritual Kawalu Suku Baduy, Penyucian Diri Yang Tidak Bisa Dilihat--

RADARMUKOMUKO.COM - Suku baduy sejak beberapa waktu lalu cukup viral. Selain karena kecantikan wanitanya yang putih mulus tanpa noda, suku baduy dikenal dengan keunikan budaya dan tradisi yang dimilikinya. 

Banyak konten-konten media sosial yang membahas suku baduy belakangan ini, karena khususnya baduy luar sudah membuka diri, hingga pengunjung bisa mengeksplor kampung tersebut.

BACA JUGA:Kesaktian Suku Baduy, Mampu Jinakkan Hewan Liar Hingga Ahli Pengobatan

Namun untuk suku baduy dalam, masih menolak berbagai teknologi, hingga tidak boleh di ambil gambarnya saat dikunjungi.

Perlu diketahui, suku mendiami kawasan berbukit-bukit di Pegunungan Kendeng, pedalaman Kabupaten Lebak, Banten.

Secara administratif, lokasinya ada di Desa Kanekes, Kemantren Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar.

Masyarakat Badui menempati area seluas 5.101,85 hektare yang terdiri dari 59 kampung dan terdiri dari ladang, perkebunan, pertanian yang mereka sebut sebagai huma, permukiman, dan kawasan hutan lindung.

BACA JUGA:Suku Gaib Orang Bunian, Konon Katanya Miliki Kampung Lebih Indah

Mereka yang jumlahnya mencapai 26 ribu orang, membagi diri menjadi Badui Tangtu atau dikenal dengan Badui Dalam yang menempati daerah sebelah selatan dan meliputi Kampung Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik.

Sedangkan masyarakat Badui Luar atau Badui Panamping terdapat di 56 kampung dan adanya di sisi utara dari Badui Dalam. Warga Badui memiliki keunikan tradisi yang tak dipunyai oleh suku lainnya. 

Ada tradisi yang juga cukup terkenal di suku baduy, dimana setiap tahun, orang-orang Badui akan melaksanakan tradisi penyucian diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang dikenal dengan Kawalu dan menjadi bagian dari kepercayaan Sunda Wiwitan.

BACA JUGA:Suku Kubu Terapkan Hukum Kawin Paksa dan Cambuk, Bila Berduaan

Walau perkampungan suku baduy sudah menjadi objek wisata, namun untuk ritual Kawalu yang berlangsung tiga bulan, khusus masyarakat Badui Dalam akan menutup kawasan kampungnya dari kunjungan orang-orang luar. 

Warga Baduy menginginkan ketenangan dalam menjalankan Kawalu, sebab tradisi ini dilakukan saat situasi tenang dan damai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: