Benarkah Pondok Pesantren Al Zaytun Ingin Indonesia Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel?

Benarkah Pondok Pesantren Al Zaytun Ingin Indonesia Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel?

Benarkah Pondok Pesantren Al Zaytun Ingin Indonesia Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel? --

RADARMUKOMUKO.COM - Pesantren Al Zaytun yang saat menjadi perhatian publik dikarenakan pernyataan-pernyataan yang di sampaikan pemimpinnya yang menimbulkan kontroversi.

Bahkan, dari kontroversi yang muncul ada pihak-pihak yang menuding Mahad Al Zaytun memiliki ajaran sedikit menyimpang dari syariat Islam yang sebenarnya.

Bahkan banyak isu-isu yang di tuduhkan kepada Al Zaytun terutama terkait dengan terorisme.

BACA JUGA:Sebanyak 1000 Lebih Personel Polisi Amankan Demo di Ponpes Al-Zaytun Indramayu

Dari rekam jejak digital yang di miliki Al Zaytun ternyata memiliki kasus dugaan menjadi pusat pergerakan NII (Negara Islam Indonesia) tahun 2011 silam.

Bahkan atas kasus yang sama telah di lakukan penyelidikan dan diproses 2 kali oleh Maber Polri.

Tak hanya itu, sistem pengajaran yang di lakukan oleh Al Zaytun juga bertentangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya.

Tak heran, banyak pihak yang bertanya-tanya mengapa masih bisa berdiri hingga saat ini.

BACA JUGA:Belajar Bahasa Ibrani, Ponpes Al Zaytun Melalui Cara Bernyanyi dan Diiringi Grup Keroncong Perdamaian

Salah satu pernyataan yang membuat kontroversi adalah keinginan pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun yang menginginkan Indonesia memiliki hubungan diplomatik dengan negara Israel.

Menurutnya Israel merupakan pusat perkembangan dunia saat ini

 “Yerusalem itu sentral menurut saya, dari bacaan agama-agama yang ada, semua arahanya ke Yerusalem. Jadi harus ditempuh. Kalaulah tidak negara atau pemerintah negara, ya person- personnyalah harus mendekat, supaya cair,” ucap Panji Gumilang.

BACA JUGA:FIM Minta Ponpes Al Zaytun Indramayu Ditutup, Diduga Sesat

Panji Gumilang juga mengutip isi UUD yang digunakan untuk memperkuat pendapatnya bahwa tidak ada pembatasan Indonesia memiliki hubungan diplomatik dengan negara mana pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: