Lahan Pertanian di Areal Irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu jadi Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit

Lahan Pertanian di Areal Irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu jadi Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit

Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Areal Irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu jadi Kawasan Perkebunan Kelapa Sawi-Istimewa-radarmukomuko.com

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Ratusan hektare lahan pertanian di sepanjang Daerah Irigasi (DI) Balai Sungai Sumatera VII Bengkulu di Kabupaten MUKOMUKO, dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit

Tepatnya di areal pintu air V bendung irigasi sayap kiri BWS Sumatera VII Bengkulu, Desa Dusun Baru Pelokan Kecamatan XIV Koto dan Desa Rawa Mulya Kecamatan Air Manjuto.

Ratusan hektare lahan di daerah ini yang dulunya merupakan areal persawahan produktif, sekarang sudah menjadi kawasan perkebunan kelapa sawit. 

BACA JUGA:Pendaftaran Caleg Dibuka 1 Mei 2023, Ojek Warman: Insyaallah Saya Masih Mencalon

Menurut Ali Akbar, warga Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko, faktor utama yang menyebabkan terjadnya alih fungsi lahan pertanian di kawasan irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu karena kurangnya pengawasan pemerintah. 

‘’Kami menduga, ini akibat dari lemahnya pengawasan pemerintah. Sehingga ada kesan pembiaran bagi petani dalam melakukan alih fungsi lahan pertanian,’’ ungkap Ali Akbar. 

Seyogianya, pemerintah tidak hanya fokus melaksanakan pembangunan fisik, melakukan pemeliharaan terhadap bangunan sarana dan prasarana penunjang pertanian. Akan tetapi, kata Ali Akbar, juga melakukan penataan dan pengawasan terhadap areal pertanian. 

‘’Mubazir pemerintah membangun irigasi dan melakukan rehab tahunan irigasi di daerah itu. Fungsinya bukan untuk areal pertanian, tetapi sebagai sumber air perkebunan kelapa sawit masyarakat,’’ kata Ali Akbar. 

BACA JUGA:Bayar Pajak Kendaraan Bisa Online Dari Rumah, Ini Caranya

Seiring dengan program ketahanan pangan yang digencarkan pemerintah, Ali Akbar meminta pihak terkait melakukan peninjauan kembali lahan pertanian yang terlanjur dialihfungsikan masyarakat tersebut. 

‘’Jika memungkinkan, kembalikan kawasan itu ke fungsi semula. Kawasan itu bagian dari lumbung pangan masyarakat Mukomuko. Sehingga irigasi yang dibangun pemerintah dan dipelihara secara rutin tahunan itu tidak terkesan mubazir dan menguras anggaran,’’ demikian Ali Akbar. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: