Jalan Buruk, Potongan Harga Sawit Mencekik

Jalan Buruk, Potongan Harga Sawit Mencekik

TRUCK SAWIT TERJEBAK JALAN BURUK DI DESA SENDANG MULYO, HARUS DITARIK MENGGUNAKAN MOBIL LAIN. -DOC/RM-

PENARIK, RADARMUKOMUKO.COM – Petani sawit di Desa Sendang Mulyo, Kecamatan Penarik menjerit. Pasalnya selisih harga Tandan Buah Segar (TBS) antaranya petani dengan pabrik, sangat tinggi. Rp 400 per kilogram. Angka tersebut jauh di atas harga rata-rata pada umumnya, Rp 150 hingga Rp 250 per kilogram. Tingginya potongan harga sawit disebabkan kondisi jalan yang buruk. Selain itu, tauke sawit harus melalui jalan memutar, melalui desa tetangga Sido Mulyo. Jalan memutar terpaksa ditempuh, karena jalan utama sedang ditutup, karena sedang dibangun. Petani tidak ada pilihan, kecuali menjual dengan harga yang ada.

BACA JUGA:Mengintip Kebisingan Lato-Lato di Mukomuko

Kades Sendang Mulyo, Noor Ali, mengatakan, jalan menjadi keluhan utama warga. Jalan terdekat adalah jalur Sendang Mulyo – Suka Maju. Dari kantor desa ke jalan aspal di Suka Maju, 8 kilometer. Sedangkan dari kantor desa ke Penarik, 22 kilometer. Jalan Sendang Mulyo – Suka Maju, ditutup sementara, karena sedang dibangun rabat beton. Penutupan jalur ini dilakukan hampir 3 bulan terakhir. Sebelum dibangun, ditutup karena longsor. Terkait harga sawit, Kades mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sepenuhnya menjadi kebijakan tauke. Kades mengakui, selain jalan buruk, juga jarak tempuhnya jauh. 

BACA JUGA:Gaji Kades dan Perangkat Desa Akan Naik, Ini Ketentuannya?

‘’Kondisi jalan yang buruk, berimbas terhadap ekonomi warga,’’ jelas Noor Ali.

Noor Ali juga menyampaikan, warga memiliki 2 pilihan dalam menjual sawitnya. Bisa kepada tauke umum, bisa juga melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Potongan harga BUMDes lebih rendah dari tauke umum. Disisi lain, BUMDes juga masih memiliki keterbatasan armada pengangkut.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: