MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu benahi sarana prasarana Balai Benih Ikan (BBI) berlaokasi di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang.
Saat ini, BBI Lubuk Pinang telah dilengakapi teknologi kincir air sebagai sarana prasarana penunjang kemananan indukan ikan yang dikembalngkan di di kolam BBI.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, SP., M.Si mengungkapkan, pada tahun 2024 lalu, pihaknya telah melaksanakan kegiatan rehab bangunan kolam BBI di Lubuk Pinang. Kolam-kolam yang rusak dan selama ini mengalami kebocoran telah diperbaiki.
Terbaru, kata Eddy Aprianto, masing-masing kolam indukan ikan juga dilengkapi dengan kincir air untuk membantu mengontrol kebutuhan oksigen bagi ikan.
BACA JUGA:Orang Tua Belum Punya Uang Bayar SPP, Guru Suruh Anak SD Belajar di Lantai
BACA JUGA:Kebakaran di Los Angeles AS Dikaitkan Dengan Ucapan Trump Ingin Bakar Timur Tengah
‘’Di kolam BBI yang dilaksanakan rehab tahun kemarin, juga dipasang kincir air untuk membantu persediaan oksigen bagi ikan,’’ kata Eddy Aprianto.
Ia juga menyebutkan, dalam tahun ini di kawasan BBI juga akan dilakukan pemasangan CCTV untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan.
‘’Jaringan listrik ke BBI sudah tersambung. Jadi kita juga berencana memasang CCTV untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan,’’ kata Eddy.
Dijelaskan Eddy, di BBI Lubuk Pinang saat ini tersedia indukan ikan sebanyak 5.580 ekor indukan ikan. Masing-masingnya, 680 indukan lele, dan 4900 nila.
BACA JUGA:Posisi Harimau Tidak Menetap, Upaya Penangkapan Sulit Berhasil
BACA JUGA:DPRD Provinsi, Andy Suhary dan Fitri Perjuangkan Pembangunan Untuk Mukomuko
‘’Indukan ikan di BBI sekarang ini ada 2 jenis, nila dan lele, ini sesuai dengan kebutuhan bibit benih ikan bagi peternak ikan di Mukomuko. Kami memilih ini, untuk mempermudah masyarakat untuk menapatkan bibit ikan di BBI,’’ jelas Eddy Aprianto.
Perlu diketahui, di BBI Lubuk Pinang terdapat 19 kolam ikan. Dari total kolam ikan tersebt, sebanyak 11 kolam di antaranya masih aktif sementara sisanya nonaktif karena bocor dan bagian dinding kolam mengalami kerusakan.
‘’Untuk bangunan kolam yang selesai direhab, sudah bisa diisi dengan indukan ikan, dan ini terus kami pantau,’’ demikian Eddi Aprianto.*