Sosoknya dijuluki dengan julukan '"Singa Bertina" karena dikenal berani dan tegas mengecam cara Belanda memperbodoh dan memiskinkan bangsa Indonesia.
Rangkayo Rasuna Said beberapa kali ditangkap oleh Belanda karena keberaniannya dalam melawan penjajah lewat pidato dan tulisannya saat menjadi seorang jurnalis.
Walau demikian ia tidak pernah takut dan ragu untuk mencerdaskan dan mempersatukan rakyat.
Siti Manggopoh
Siti Manggopoh berasal dari ari Manggopoh, Lubuk Basung, Agam, Sumatera Barat. Ia lahir 1 Mei 1880 dan meninggal 22 Agustus 1965.
Siti Manggopoh dijuluki "Singa Betina" karena keganasannya dalam melawan penjajah Belanda. Bahkan perempuan tangguh dari minangkabau ini ini diceritakan pernah menghabisi 53 orang pasukan Belanda, setelah dirinya berhasil melakukan penyusupan ke Benteng Belanda.
BACA JUGA:Maluku, Jejak Penjajahan Inggris di Negeri Seribu Pulau
BACA JUGA:Cerita Penjajahan Yang Diajarkan di Sekolah Belanda, Berbeda Dengan Buku Sejarah Indonesia
Dalam sejarahnya Siti Manggopoh melakukan perlawanan terhadap kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang (belasting) yang mencekik masyarakat. Hingga ia angkat senjata di medan perang, lewat siasat jitunya.
Ia ditangkap dan dipenjara 14 bulan di Lubuk Basung, Agam, 16 bulan di Pariaman, dan 12 bulan di Padang.
Mungkin karena anaknya masih kecil atau karena alasan lainnya, akhirnya Siti Manggopoh dibebaskan. Namun suaminya dibuang ke Manado. Siti wafat pada 20 Agustus 1965 di Gasan Gadang, Pariaman, Sumatera Barat.
Demikian 5 pejuang wanita hebat Indonesia yang dalam berbagai tulisan dan cerita sering dijuluki "Singa betina". Sebutan ini untuk mempertegas gambaran sosoknya yang tidak pernah takut hadapi lawan, layaknya seekor singa. Masih banyak pejuang dan pahlawan wanita lain yang juga layak mendapat sebutan hebat lainnya.*