Mereka berpendapat bahwa susu ini tidak etis karena melanggar hak hidup dan kesejahteraan hewan.
Mereka juga menyoroti bahwa susu ini tidak alami dan tidak sesuai dengan pola makan manusia yang seharusnya berbasis nabati.
Mereka menyarankan agar manusia beralih ke susu nabati, seperti susu kedelai, susu almond, atau susu oat, yang lebih sehat dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Makin Lengkap! BRImo Hadirkan Fitur Investasi Emas
Dengan adanya pro dan kontra mengenai susu buatan laboratorium ini, maka perlu adanya penelitian lebih lanjut dan regulasi yang ketat untuk menjamin keamanan dan kelayakan susu ini untuk dikonsumsi secara rutin.
Selain itu, perlu adanya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan risiko dari susu ini, serta alternatif susu lain yang dapat dipilih sesuai dengan preferensi dan kebutuhan masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa tambahan informasi yang saya dapatkan dari hasil pencarian web:
- Susu kuda fermentasi adalah salah satu produk susu tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. Susu kuda fermentasi memiliki rasa asam dan tekstur kental.
Susu kuda fermentasi mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan asam amino yang lengkap. Susu kuda fermentasi juga memiliki aktivitas antimikroba dan antioksidan yang tinggi.
- Susu buatan laboratorium tidak hanya dihasilkan dari sel-sel hewan, tetapi juga dari sel-sel manusia.
BACA JUGA:Catat, Ini Rekomendasi Susu untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tinggi Badan Anak
Sebuah perusahaan bernama Biomilq mengembangkan susu yang meniru susu ibu dengan menggunakan sel-sel kelenjar susu manusia yang ditumbuhkan di laboratorium.
Biomilq berharap bahwa susu ini dapat menjadi alternatif bagi ibu yang tidak dapat menyusui atau yang ingin memberikan nutrisi terbaik bagi bayinya.
- Susu formula berbasis nabati adalah susu yang dibuat dari bahan-bahan nabati, seperti kedelai, beras, jagung, atau kacang-kacangan lainnya.
Susu formula berbasis nabati memiliki beberapa keuntungan, seperti tidak mengandung laktosa, kolesterol, atau hormon hewani. Susu formula berbasis nabati juga dapat mencegah alergi atau intoleransi susu pada bayi.
Namun, susu formula berbasis nabati juga memiliki beberapa kerugian, seperti tidak mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi, terutama zat besi, kalsium, dan vitamin B12. Susu formula berbasis nabati juga dapat mengandung bahan-bahan yang berpotensi berbahaya, seperti pestisida, logam berat, atau fitoestrogen.*