RADARMUKOMUKO.COM – Ada yang menarik di Pondok Pesantren Al Zaytun. Gelar Syekh yang disandangkan Panji Gumilang Pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun bukan berarti kiai atau gus.
Lazimnya, pemimpin pondok pesantren menggunakan gelar kiai atau Gus. Namun berbeda dengan Panji Gumilang yang menggunakan gelar Syekh.
Panji Gumilang dalam sehari-hari dikenal dengan sebutan Syekh Al Zaytun. Dalam lingkungan internal Pondok tulisan Syekh biasanya di tulis dengan ejaan syekh.
Dalam Pondok Pesantren Al Zaytun tokoh-tokoh penting memiliki istilah yang di gunakan. Seperti pengurus yayasan di sebut dengan istilah eksponen.
BACA JUGA:Pondok Pesantren Al Zaytun Dijuluki Sebagai Kota Oksigen, Kok Bisa? Ini 5 Alasannya!
Namun, penggunaan gelar-gelar tidak ada baik gelar kiai ataupun gus. Bahkan anak dari pemimpin Mahad Al Zaytun tidak menggunakan gelar gus.
Di Islam syekh biasanya dipergunakan untuk gelar kehormatan seseorang, khususnya tokoh yang dituakan. Selain itu juga untuk sebutan pemimpin sufi dan gelar kehormatan seorang ulama.
Ketua Dewan Pengawasan LKM Masjid Rahmatan Lil Alamin, Datuk MYR Agung Sidayu menjelaskan penggunaan syekh di dalam Al Zaytun merupakan sebutan untuk seseorang yang sudah senior.
Tak hanya itu, ia menurutkan bahwa AL Zaytun memiliki tradisi yang berlaku bahwa anak-anak Syekh Panji Gumilang tidak diberikan gelar gus.
Hal tersebut dilakukan untuk tidak membedakan status seluruh civitas di Al Zaytun sehingga tercipta rasa saling mencintai dan menghormati satu dengan yang lain.
BACA JUGA:Memiliki Ribuan Santri, Ternyata Hal Ini yang Ditawarkan Ponpes Al Zaytun
BACA JUGA:Ponpes Al Zaytun Mulai Diinvestigasi MUI, Dugaan Penyimpangan Akidah
Lebih lanjut, Datuk MYR Agung Sidayu juga menjelaskan bahwa di AL Zaytun tidak ada penggunaan gamis, sorban atau yang lainnya.
Hal itu karena AL Zaytun mengutamakan menggunakan busana nasional. Walaupun hal tersebut digunakan sebatas fashion.